Minggu 09 Januari 2022
AIR BAH HUKUMAN ALLAH
Bacaan Sabda : Kejadian 7-8
Sabda Renungan : “Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu”. (Kejadian 7:23)
Pada awalnya kejahatan dan pendurhakaan kepada Allah hanya dilakukan keturunan Kain saja, Tetapi ternyata kemudian dilakukan keturunan Set juga. Hal itulah yang membuat Allah memutuskan memusnahkan manusia dengan air bah. Hanya Nuh dan keluarganyalah yang selamat dalam bahtera yang mereka bangun sesuai perintah Allah. Allah tidak langsung menghukum tetapi masih diberikan waktu selama 120 tahun, waktu yang cukup lama sebagai kesempatan untuk bertobat.
Peristiwa air bah adalah merupakan fakta adanya hukuman karena kejahatan dan keselamatan karena kebenaran. Hukuman bagi orang yang hidup tanpa Allah tetapi keselamatan bagi orang yang hidup di dalam Allah atau sesuai dengan standar Allah. Semua makhluk binasa karena berada di luar bahtera tetapi ada yang selamat karena berada di dalam bahtera.
Suatu contoh nyata bagi hidup manusia sepanjang zaman fakta adanya hukuman karena dosa tetapi ada keselamatan karena menerima kasih dan anugerah Allah. Selama 150 hari Nuh dan keluarganya berada dalam bahtera (Kejadian 7:24) tentu bukanlah hal yang menyenangkan bagi Nuh yang tidak tahu sama sekali apa yang terjadi di luar bahtera. Iman Nuh sedang diuji karena dia tidak mengetahui kapan air itu akan surut dan tidak tahu pula kapan lagi Allah berkomunikasi dengannya. 150 hari dalam bahtera bukanlah waktu yang singkat untuk menunggu dan menunggu. Perlakuan Allah kepada Nuh dicatat dalam kitab suci sebagai teladan bagi semua umat Allah untuk mengakui cara-cara Allah-lah yang tepat dan benar ditaati dengan setia.
Bagi Nuh, Allah pasti bertindak pada waktu-Nya hanya saja belum. Bila kemarin dan kini belum bertindak esok, lusa atau kelak dia pasti bertindak menunjukkan perhatian-Nya yang penuh kasih kepada umat-Nya. Hal penting yang umat-Nya harus lakukan dengan setia adalah menghampiri Tuhan dan setia mentaati firman-Nya. Dengan sabar menunggu akhirnya Allah pun bertindak membuka bahtera, Nuh pun keluar dari bahtera. Tentu saja Nuh bahagia menikmati keadaan yang baru karena dia betul-betul melihat perubahan bumi. Rasul Paulus mengatakan bahwa dunia sebelum air bah binasa (2 Petrus 3:6). Bumi pra air bah pastilah berubah secara radikal sebagai bumi yang kita diami sekarang. Dalam kondisi bumi yang berubah itu Allah berjanji kepada Nuh bahwa bumi tidak akan dimusnahkan lagi dengan air bah. Segala binatang akan takut dan gentar kepada manusia. Dan Allah menetapkan makanan yang tepat untuk dikonsumsi adalah tumbuhan dan makanan yang berasal dari binatang. Dunia terus terisi sejarah bersamaan dengan rencana dan karya Allah. (MT)