Rabu 29 Desember 2021
UPAH – HAMBA, UPAHAN – UPAH
Upah : – Hamba – Upahan – Upah
Bacaan sabda : Mazmur 111:1-10
Matius 10:28 “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka”
Masyarakat Israel dalam zaman Perjanjian Lama tidak biasa bekerja untuk mendapat upah walaupun dalam hukum taurat mengatur sikap kepada pekerja upahan. Allah tentu melihat jauh ke depan sehingga telah mengantisipasinya dengan memberi peraturan yang melindungi orang upahan yang pada awalnya adalah merupakan orang-orang yang tergolong miskin. Allah sangat serius mengingatkan orang Israel supaya jangan pernah memanfaatkan kelemahan orang miskin dengan cara memeras tenaga mereka yang terpaksa bekerja sebagai upahan ataupun hamba untuk bertahan hidup. Sebaiknya hendaklah memperlakukan mereka dengan belas kasihan dan hormat. Haruslah terus belajar agar secara tulus memperlakukan golongan lemah dengan baik, benar dan adil. Yesus sendiri menyatakan perlakuan kepada mereka adalah perlakuan kepada Yesus. Walaupun orang upahan belum ada tetapi hukum yang melindungi orang upahan dan hamba sudah dibuat, karena sesungguhnya Allah yang Mahatahu telah melihat jauh ke depan. Seorang Israel yang karena kemiskinan terpaksa menjual dirinya, jadi seorang hamba harus dihargai sebagai seorang pekerja lalu harus dibebaskan bila tahun Yobel tiba. Imamat 25:39-55.
Dalam perkembangan sejarah para pekerja upahan dalam Perjanjian Baru sudah menjadi fakta karena sudah dikisahkan secara nyata dan sering diangkat Yesus dalam perumpamaan saat memberi ajaran-Nya. Dalam perumpamaan tentang orang upahan di kebun anggur Yesus mengangkat konsep upahan dalam mengkontraskannya dengan nilai Kerajaan Allah. Bila upahan dan fakta harus memenuhi prinsip keadilan dalam hal membayar jasa. Artinya orang dibayar secara adil sesuai jasa yang mereka beri. Itulah sebabnya Yesus menjelaskan upah yang diberi adalah 1 dinar merupakan upah maksimal dalam sehari. Jadi kalaupun diberi 1 dinar juga kepada yang bekerja 1 jam seharusnya yang bekerja sehari harus bersyukur tidak perlu iri hati. Karena selain tuannya adil dia juga murah hati.
Tetapi sesungguhnya Yesus sedang mengajarkan nilai-nilai Kerajaan Allah tentang segala sesuatu adalah anugerah Allah yang berlaku untuk semua orang. Bila sudah berhadapan dengan Tuhan tak ada jasa yang kita banggakan karena semua hanya oleh anugerah-Nya. Tetapi Alkitab juga mengungkapkan prinsip bahwa pekerja patut mendapat upahnya (Lukas 10:7). Alkitab juga menjelaskan bahwa mereka yang memberitakan Injil harus pula hidup dari pemberitaan Injil itu (1 Korintus 9:14). Tetapi bagi para pelayan Tuhan termasuk para pengkhotbah janganlah pernah melayani demi uang. Jangan pernah menjadikan uang menjadi tujuan, karena uang haruslah terus menjadi hamba yang baik, jangan pernah menjadi tuan yang kejam. (MT)
Bila sudah berhadapan dengan Allah, jangan pernah mengatakan jasa, karena semua hanya oleh anugerah.