Minggu 26 Desember 2021
TUBUH – KRISTUS
Tubuh : – Tubuh Kristus – Roti Perjamuan – Gereja
Bacaan Sabda : 1 Yohanes 4:1-6
1 Yohanes 4:2-3 “Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia”
Doketisme adalah paham yang berpendapat bahwa Yesus hanya mempunyai tubuh bersifat maya saja bukan tubuh yang sesungguhnya. Itulah sebabnya kristologi yang dikembangkan doketisme adalah merupakan penyimpangan karena tidak sesuai dengan firman Tuhan. Karena faktanya tubuh manusiawi Kristus adalah bukti bahwa Ia benar-benar manusia sejati. Yesus menjadi manusia berarti Dia mempunyai tubuh manusia dan hal itu adalah sangat penting dan syarat mutlak untuk menyelamatkan manusia. Dan setelah Yesus bangkit dari kematian tubuh-Nya tetap tubuh sejati yang oleh rasul Paulus menyebutnya tubuh kebangkitan. Dan tubuh kebangkitan-Nya adalah juga merupakan jaminan kebangkitan orang percaya dari kematian dengan tubuh yang diubahkan menjadi tubuh kebangkitan. Di pihak lain teologia liberal mempunyai kecenderungan menyangkal Ketuhanan Yesus karena dianggap Yesus adalah manusia biasa walaupun mempunyai keunggulan dari semua manusia.
Rasul Yohanes memerintahkan agar orang percaya menguji semangat pengajaran yang menyangkal kemanusiaan Yesus dan juga yang menyangkal Ketuhanan Yesus. Hal itu sangat penting karena setiap pengajaran yang menyimpang dari pengajaran Alkitabiah tentang Yesus sangat membuka kesempatan roh-roh yang berasal dari iblis untuk mengencarkan tipuan-tipuan-Nya. Jadi firman Tuhan itu sangat jelas menyatakan bahwa Yesus adalah Firman menjadi daging atau Allah menjadi manusia. Jadi Dia tetap Allah sejati tetapi juga manusia sejati untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Sangat penting mengetahui fakta tubuh Kristus sehingga Yesus memerintahkan agar orang percaya meneruskan sakramen Perjamuan Kudus yaitu memakan roti dan minum anggur untuk mengingat Yesus membuktikan kasih-Nya dengan mengorbankan tubuh manusiawi-Nya. Saat orang percaya mengikuti ibadah perjamuan kudus dia mengingat pengorbanan Yesus. Roti dan anggur tetap menjadi lambang tidak berubah menjadi tubuh dan darah Kristus, tetapi karena Perjamuan Kudus adalah perintah Kristus maka akan terjadi kesatuan Kristus dengan orang percaya. Kemudian rasul Paulus menyatakan bahwa gereja adalah tubuh Kristus karena Kristus adalah kepala gereja di seluruh dunia. Dengan demikian kesatuan gereja hanya berlaku bagi semua gereja yang taat kepada Yesus sebagai kepala gereja. Bila dalam sakramen roti dan anggur sangat pasti adalah lambang, baik dalam materi yang digunakan maupun dalam pelaksaannya, berbeda dengan Yesus sebagai kepala gereja dan gereja sebagai tubuh Kristus. Bila di nalar secara harafiah boleh disebut hal ini adalah fakta, sehingga gereja dapat dipahami sebagai kelanjutan dari inkarnasi. Gereja haruslah menyatakan keberadaan Allah di atas muka bumi ini. Bila gereja tak dapat menyatakannya maka gereja telah kehilangan fungsinya bagaikan pelita di bawah gantang dan garam yang hambar. (MT)
Gereja adalah tubuh Kristus itulah sebabnya gereja harus hidup berjalan menuju kekudusan.