Sabtu 25 Desember 2021
TUBUH – TUBUH, JIWA DAN ROH
Tubuh : – Tubuh, jiwa, roh – Tubuh yang fana – Tubuh kebangkitan
Bacaan sabda:1 Korintus 15:35-58
1 Korintus 15:42-44 “Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.”
Kata yang biasa dipakai untuk tubuh dalam bahasa Ibrani adalah basar. Dalam bahasa Indonesia selain tubuh disebut juga daging dan badan. Dalam pemikiran Ibrani tidak ada pembedaan tubuh, jiwa dan roh karena memandangnya sebagai satu kesatuan, walaupun terkadang jelas ada perbedaan tetapi hal itu bukanlah pemisahan seperti pemahaman modern yang dipengaruhi filsafat Yunani. Iman Kristen lebih memilih pemikiran Ibrani yang memandang tubuh, jiwa dan roh sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan. Pemikiran filsafat Yunani cenderung tubuh sebagai jahat karena penjara bagi jiwa atau akal yang baik. Dalam Perjanjian Baru jelas ada pembedaan tubuh, jiwa dan roh tetapi bukanlah memilah-milah atau memisah-misah tapi memperjelas karena kenyataannya memang berbeda (Matius 10:28).
Rasul Paulus pernah mengatakan tubuh dosa tetapi itu adalah istilah teologianya mengenai keinginan daging yang cenderung berdosa. Bila tubuh berdosa sudah pasti jiwa dan roh pun berdosa karena tak terpisahkan satu dengan lainnya. Rasul Paulus tak pernah mempermasalahkan konsep kesatuan tubuh, jiwa dan roh karena itu sudah jelas, dia lebih berkonsentrasi kepada adanya tubuh alamiah dan tubuh rohaniah dan fakta adanya tubuh yang fana dan tubuh kebangkitan. Kebangkitan tubuh adalah merupakan ajaran penting bagi umat Kristen. Dan hal ini menjelaskan adanya tubuh kebangkitan yang dibangkitkan Allah setelah mengalami kematian tubuh yang fana. Mempunyai tubuh kebangkitan setelah mengalami kematian itu adalah janji Allah yang sangat penting. Tubuh tidak berakhir pada kematian karena diganti dengan tubuh kebangkitan. Tubuh itu ternyata sangat penting bagi kepribadian manusia seutuhnya.
Di surga pun manusia tidaklah manusia seutuhnya tanpa tubuh. Di bumi kini tubuh orang percaya adalah bait Roh Kudus dan tetap menjadi bait roh setelah menjadi tubuh kebangkitan. Kebangkitan tubuh orang percaya setelah kematian di jamin oleh kebangkitan Kristus dari kematian. Kebangkitan tubuh orang percaya setelah kematian dijamin oleh kebangkitan Kristus dari kematian. Jadi dapat juga dimengerti bahwa tubuh kebangkitan orang percaya sama dengan tubuh kebangkitan Kristus. Pada waktu orang percaya menerima tubuh yang baru atau tubuh kebangkitan orang percaya pun memasuki kekekalan. Perlunya tubuh kebangkitan adalah karena tubuh yang fana tak punya kelayakan masuk surga sementara orang percaya haruslah manusia utuh memasuki kekekalan. Kemudian manusia percaya tetap harus memenuhi seluruh maksud Allah saat manusia itu diciptakan segambar dengan Allah. Dan dengan tubuh kebangkitan itu pula manusia yang diselamatkan itu dapat mengenal Allah dengan sempurna. Dan Allah pun mengungkapkan kasih-Nya di surga kepada manusia yang diselamatkan dengan nyata. Dan tak kalah pentingnya dengan tubuh kebangkitan itu pula orang percaya bernyanyi bagi kemuliaan Allah. (MT)
Manusia adalah kesatuan tubuh, jiwa dan roh.