Sabtu 18 Desember 2021
TAAT – LAYAK DITAATI
Taat : – Layak ditaati – Ketidaktaatan – Ketaatan
Bacaan sabda: Roma 5:12-21
Roma 5:18-19 “Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar”
Tidak semua orang mempunyai kapasitas kelayakan untuk mentaati. Mentaati adalah suatu sikap menanggapi secara tepat dan benar suatu perintah. Mentaati dapat juga dipahami menyerah dan tunduk kepada kekuasaan. Jadi sangat penting untuk mengenal pemberi perintah sebelum menentukan sikap membantah dan mentaati.
Ada syarat-syarat pemberi perintah yang berhak atau punya kelayakan untuk ditaati antara lain:
- Dia sudah melakukan dan mampu bertindak sesuai dengan perintahnya.
- Kemudian dia harus mampu memberi perintah itu secara jelas kepada yang diperintah. Bila yang memberi perintah adalah manusia tentu saja selalu punya titik lemah sehingga selalu ada alasan untuk tidak mentaatinya secara mutlak. Dengan kata lain hanya perintah Allah lah yang harus ditaati secara mutlak karena perintah-Nya mempunyai kebenaran yang absolut atau mutlak benar. Adalah wajib mentaati Allah karena Dia adalah pencipta dan sangat layak untuk ditaati karena semua perintah-Nya benar dan tujuan-Nya pula pasti benar. Dari sejak penciptaan Allah sudah tegas menuntut agar semua firman-Nya haruslah ditaati karena firman-Nya merupakan standar kebenaran yang merupakan dasar bagi setiap manusia untuk bersikap dalam menjalani kehidupan.
Bila melenceng dari Firman maka itulah yang disebut ketidaktaatan. Ketidaktaatan kepada firman Tuhan adalah dosa. Ketidaktaatan manusia pertama Adam menjadikan semua manusia berdosa. Ketidaktaatan Adam menjerumuskan manusia pada kesalahan, dosa, penghukuman dan maut. Tetapi ketaatan manusia kedua atau Adam kedua (Yesus Kristus) merupakan faktor yang menentukan keselamatan manusia dari penghukuman akibat dosa.
Firman Allah Perjanjian Lama adalah merupakan pengumuman penting dalam bentuk janji bagi yang taat akan hidup menikmati kemurahan-Nya. Firman Allah Perjanjian Baru merupakan pengumuman penting sebagai penggenapan janji bahwa saatnya manusia hidup untuk beroleh kemurahan-Nya.
Rasul Paulus memberi penjelasan yang sangat jelas mengenai dampak dari ketidaktaatan Adam pertama dan dampak dari ketaatan Adam kedua. Karena ketidaktaatan Adam pertama umat manusia mengalami kematian karena bila hanya bersekutu dengan Adam pertama manusia akan tetap hidup dalam kuasa dosa yang bertabiat sebagai pelawan Firman. Tetapi karena ketaatan Adam kedua (Yesus Kristus) manusia mengalami pembenaran, keselamatan, penebusan karena hidup dalam persekutuan dengan Kristus. Karena Yesus taat sampai mati di kayu salib adalah kematian terhadap dosa untuk menebus manusia dari hukuman dosa. Dia mati terhadap pengaruh dosa, dan Dia bangkit mengalahkan kematian, dan manusia yang manunggal dengan Yesus akan mengalahkan kematian dan kebangkitan untuk kekekalan. (MT)
Kita harus tunduk kepada otoritas tetapi hanya Allah lah yang layak ditaati secara mutlak.