Kamis 16 Desember 2021
SUMPAH – PERJANJIAN
Sumpah : – Perjanjian – Konsekuensi – Mengikat
Bacaan sabda : Matius 5:33-37
Ibrani 6:13-14 “Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya, kata-Nya: “Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak.”
Sumpah dapat diartikan sebagai janji yang sungguh-sungguh dan akan menerima konsekuensi baik bila menepati dan konsekuensi buruk bila mengingkarinya. Hal itu berbicara bila manusia yang bersumpah. Tetapi jika sumpah diartikan sebagai janji Allah maka sifatnya mengikat, karena Allah setia pada janji-Nya. Allah pasti akan menepati janji-Nya walaupun Dia berdaulat untuk membatalkannya sumpah dapat juga diartikan kutukan atas orang yang melanggar kata-katanya sendiri (1 Samuel 19:6), dan bisa juga menjadi kutukan kepada seseorang yang tidak memperkatakan kebenaran (Markus 14:71).
Bila seseorang bersumpah atas nama Allah berarti seseorang itu telah memberi kebebasan kepada Allah untuk bertindak bila tidak menepati janjinya atau berbuat tindakan yang tak sesuai dengan sumpahnya. Ketika Allah berjanji kepada Abraham, Ia bersumpah demi nama-Nya sendiri. Dalam hal ini janji Allah kepada Abraham adalah janji yang mengikat, artinya Allah pasti menepatinya sesuai dengan waktu Allah berdasarkan kedaulatan-Nya. Bila kita ikuti secara seksama maka semua janji Allah kepada Abraham tergenapi dengan sempurna. Bila terjadi penundaan adalah seijin Allah dalam rangka memasukkan Abraham ke dalam pemrosesan agar semakin terbentuk dan siap menerima janji dan rencana Allah atas dirinya. Bila Allah yang bersumpah tak bermasalah tetapi bila manusia yang bersumpah kebanyakan mendatangkan masalah kepada diri pembuat sumpah itu sendiri.
Itulah sebabnya Yesus sendiri mengajarkan tentang larangan bersumpah:
- Jangan bersumpah paslu. Bersumpah palsu sering dilakukan manusia untuk menutupi kesalahan dan untuk meyakinkan orang akan perkataan dustanya.
- Jangan bersumpah palsu demi langit, demi bumi dan demi Yerusalem. Kebiasaan bersumpah demi sesuatu adalah juga kebiasaan yang kurang bertanggung jawab, karena melibatkan yang lain dalam bersumpah adalah tindakan tak bertanggung jawab. Karena yang bersumpah diri sendiri yang disuruh bertanggung jawab pihak lain.
- Jangan bersumpah demi kepala sendiri, karena sesungguhnya seseorang tak mampu berbuat sesuatu untuk mengubah kepalanya.
Bila disimpulkan maka Yesus menandaskan “Jangan bersumpah”. Katakanlah ya di atas ya, tidak di atas tidak. Artinya katakan kebenaran biar hidupmu lebih aman, berbicaralah dari hati yang tulus biar hidup lebih mulus, berbicaralah dari hati yang bersih biar jiwa selalu penuh kasih hidup pun bisa saling asih dalam hidup sehari-hari saling berbagi dengan sesama. Jadi jangan lagi bersumpah ya. (MT)
Milikilah hati yang bersih dan hati yang lurus agar hidup saling asih dan perjalanan lebih mulus.