Jumat 10 Desember 2021
SELAMAT – JURU SELAMAT
Selamat : Keselamatan – Juruselamat – Kekekalan
Bacaan sabda: Kisah Rasul 7:1-60
Kisah Para Rasul 4:11-12 ”Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan — yaitu kamu sendiri —, namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
Perjanjian Baru dari Matius sampai Wahyu membicarakan mengenai keselamatan secara menyeluruh. Dalam pembelaan Stefanus yang ditulis dalam Kisah Para Rasul pasal 7 cukup lengkap menjelaskan rencana Allah hingga penggenapannya tentang keselamatan.
Sebelumnya rasul Petrus telah menjelaskannya kepada orang-orang yang datang dari berbagai penjuru pada saat pembelaannya terhadap tuduhan para pemuka agama terhadap kejadian saat para rasul dikuasai Roh Kudus pada saat pencurahan Roh Kudus di Yerusalem. Hal itu membuktikan bahwa para rasul dan para pengikut Kristus lainnya seperti Stefanus bukanlah percaya Injil tanpa pemahaman terhadap Firman mengenai jalan keselamatan. Percaya yang mereka miliki bukanlah percaya membabi buta karena pengalaman pribadi yang menakjubkan melainkan percaya berdasarkan pemahaman yang tepat berdasarkan pemahaman Firman Tuhan.
Dalam penjelasan rasul Petrus dan Stefanus sangat detail dan runut mengenai keselamatan manusia:
- Mereka menjelaskan tentang keselamatan. Keselamatan adalah rencana Allah sebagai wujud kasih-Nya kepada manusia berdosa. Rencana itu memasuki proses panjang melalui perjalanan sejarah yang tetap terjaga walaupun terkadang seakan-akan hilang dari pemikiran manusia. Allah mengijinkan manusia mencari keselamatan dengan berbagai cara hingga manusia sadar bahwa manusia tak akan pernah mampu memperoleh keselamatan dengan usahanya sendiri. Tetapi melalui usaha-usaha manusia itu cukup jelas membuktikan semua manusia membutuhkan keselamatan.
- Mereka memperkenalkan seorang juruselamat. Juruselamat itu adalah wujud nyata bahwa Allahlah yang berinisiatif dan datang untuk menyelamatkan manusia. Juruselamat itu adalah Allah menjadi manusia. Kehadiran-Nya juga adalah bagian dari rencana Allah sejak manusia jatuh dalam dosa. Yesus menjadi manusia tanpa dosa agar layak untuk menjadi korban pengganti menyelamatkan manusia. Dalam Perjanjian Lama tentang kedatangan-Nya dinubuatkan dengan sangat jelas, dan dalam ritual agama Yahudi terlaksana secara simbolik mnelalui korban anak domba sebagai lambang penghapusan dosa. Kehadiran Yesus membuat semua nubuat dan ritual agama itu menjadi sangat terang benderang tergenapi.
- Kekekalan atau keselamatan yang dinyatakan dan dianugerahkan juruselamat itu adalah keselamatan beroleh hidup yang kekal.
Keselamatan, juruselamat dan kekekalan atau hidup yang kekal adalah anugerah Allah yang terencana dengan sempurna. Jadi pengikut Kristus hendaklah terus berproses untuk menghidupinya setia sampai akhir. (MT)
Juru selamat menganugerahkan keselamatan untuk hidup dalam kekekalan.