Minggu 05 Desember 2021
SALIB – TERKUTUK
Salib : – Balok tegak – Sebatang pohon – Silang
Bacaan Sabda : Mat. 27:7; Mark. 15:26; Lukas 23:38; Yoh 19:19-22
Ulangan 21:22 “Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kaugantung dia pada sebuah tiang”
Salib dalam bahasa Yunani “Stauros” adalah kayu sulaan yang dipakai untuk menghukum mati penjahat besar. Bentuknya dari awal dipakai menjadi tempat menggantung mendapat pendapat yang berbeda-beda. Ada yang berpendapat berbentuk balok tegak lurus ada yang berpendapat sebuah pohon besar dan terakhir adalah bentuk 2 balok yang menyilang. Tetapi sesungguhnya bentuk tak perlu dipersoalkan. Karena tujuan hukuman mati tergantung, dibalok, dipohon atau dibalok yang menyilang adalah menjelaskan bahwa terhukum adalah penjahat besar yang patut dikutuk. Biasanya penghukuman mati dalam kondisi tergantung ini ditaruh di tempat yang banyak dilewati orang dan setiap orang yang melihat otomatis akan mengucapkan kata-kata yang mengutuk. Bila hukuman kejam ini diberlakukan pada zaman Perjanjian Lama sangat jelas tujuannya adalah untuk memberi efek jera kepada para pelaku kejahatan. Tetapi biasanya mayat akan segera diturunkan dan dikuburkan sebelum malam tiba.
Penyaliban Yesus di bukit Golgota ditulis dengan sangat jelas dalam ke 4 Injil. Dan dalam Kisah Para Rasul dan surat-surat kiriman penyaliban Yesus pun dijelaskan sebagai hal yang nyata dengan tujuan yang jelas. Padahal pengadilan negara yang dipimpin oleh Pontius Pilatus telah menyatakan bahwa Yesus tidak bersalah dan tidak perlu dihukum apalagi disalibkan. Umat beragama tanpa alasan yang jelas justru menuntut Yesus harus disalibkan. Umat beragama menyatakan kebencian tanpa dasar bertujuan menggagalkan karya Yesus ternyata justru mereka mewujudkan karya penyelamatan Yesus semakin jelas tergenapi.
Semua bentuk hukuman mati dan disalibkan sebagai bentuk hukuman untuk penjahat besar terkutuk dijalani Yesus. Mulai dari penyiksaan dilanjutkan memikul salib sendiri, disalibkan di depan orang banyak hingga mati di atas kayu salib dan sebelum malam diturunkan dan dikuburkan.
Hukuman buat penjahat besar ditanggung Yesus bukan untuk kesalahan-Nya tetapi menggantikan orang berdosa. Rasul Paulus menjelaskan kepada semua orang percaya bahwa Yesus menebus manusia berdosa dari kutuk hukum taurat dengan jalan menjadi kutuk karena orang berdosa. Sehingga orang percaya kepada Yesus terbebas dari hukuman karena sudah ditanggung dengan sempurna oleh Tuhan Yesus.
Salib Kristus berbentuk silang (+) menjadi paling tepat karena melambangkan kasih Kristus kepada Allah dalam bentuk taat hingga disalibkan. Kemudian sangat jelas melambangkan Yesus mengasihi sesama manusia karena saat disalibkan dan mati adalah saat Yesus menjadi manusia. Tetapi karena Yesus adalah manusia tanpa dosa. Dia layak dan mampu menjalaninya. (MT)
Yesus adalah korban pengganti terkutuk untuk manusia yang terkutuk karena dosa.