Selasa 30 November 2021
SABAR – KARAKTER TERPUJI
Sabar : – Buah Roh – Karakter terpuji – Ketetapan hati
Bacaan Sabda : Ibrani 12:1-17
Amsal 14:29 “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan”
Dalam Kitab Amsal sifat sabar adalah merupakan sifat unggul yang sering dipuji. Biasanya orang sabar dikontraskan dengan seorang pemarah. Orang sabar membangun secara konstruktif sedang pemarah merusak secara membabi buta. Rasul Paulus menyadari kesabaran bukanlah karakter yang dapat dimiliki dengan perjuangan daging sehingga kesabaran adalah merupakan buah Roh. Hal itu berarti kesabaran tak dapat dimiliki bila tidak hidup dekat dengan Tuhan. Lebih jelasnya penulis Ibrani menjelaskan kesabaran adalah merupakan hasil dari hidup yang berproses membangun intimitas dengan Tuhan. Dalam hal ini kesabaran tidak otomatis menjadi karakter yang dimiliki orang percaya yang dipenuhi Roh Kudus.
Orang percaya hendaklah terus melawan keinginan dagingnya secara konsisten bersamaan dengan membangun hubungan intim dengan Tuhan secara tekun dan lebih mendalam. Kesabaran sering juga dijelaskan melalui kalimat terus memiliki ketetapan hati. Ketetapan hati yang dimaksud adalah kesetiaan untuk terus mengikut Kristus dan mentaati firman-Nya walaupun ada banyak usaha sengaja dari orang lain untuk menyeret kita menjauh dari Tuhan. Dalam hal berkatakter sabar dan memiliki ketetapan hati teladan sempurna adalah Yesus.
Kesabaran yang ada dalam Kristus dalam bahasa Yunani disebut hupomone karena dihubungkan dalam sikap hati menghadapi penderitaan dan cobaan. Kesabaran yang dapat kita capai yang menyerupai kesabaran Yesus ini adalah karunia Allah karena tak dapat dicapai dengan kekuatan sebagai karunia Tuhan inilah yang merupakan perlengkapan pengikut Kristus mampu setia dan bertahan sampai akhir.
Satu lagi kata Yunani untuk kesabaran dan ketetapan hati ini adalah proskartereo yang artinya adalah tetap hadir dan berada ditempat untuk menjaga. Istilah yang diambil dari tentara ini adalah mengacu pada pengawal kepala perwira Romawi. Pengawal harus melakukan tugasnya mengawal dalam menjamin keamanan kepala perwira apapun yang terjadi.
Dalam penerapan secara rohani maka kita sebagai pengikut Kristus harus tekun mentaati Firman, sabar dalam menghadapi pencobaan dan penderitaan dan mempunyai ketetapan hati hidup secara Kristiani. Untuk menjelaskan kesabaran ini penulis Ibrani menyamakannya seperti seorang anak yang diproses memasuki pendidikan. Artinya tidak enak dan tidak mudah tetapi tak mungkin dihindari bila mau bertumbuh semakin dewasa. Dan Tuhan mengijinkan kita memasuki proses adalah bukti kasih-Nya. Jadi sabarlah, Tuhan memberkati.(MT)
Orang sabar membangun secara konstruktif sedangkan si pemarah merusak dengan membabi buta.