Senin 29 November 2021
SABAR – KESABARAN
Sabar : – Kesabaran Allah – Kesabaran manusia – Ketekunan
Bacaan Sabda : 1 Petrus 3:13-22
1 Petrus 3:19-20 “Dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu”
Kesabaran bukanlah sifat pasif dalam meresponi kesulitan dalam dinamika kehidupan melainkan sifat aktif dan tekun melakukan berbagai perbuatan baik dan benar untuk mencapai tujuan. Bila mencoba merenungkan sikap panjang sabar Allah menghadapi manusia maka kesabaran adalah penguasaan diri yang sempurna dan terkendali dalam menghadapi perlawanan yang sangat berpotensi menimbulkan amarah. Sifat sabar tak terpisahkan dari kasih sayang dan kemurahan Allah kepada orang berdosa. Rasul Petrus menghubungkan kesabaran dengan kasih Allah menghukum manusia dengan air bah dan perintah Allah kepada Nuh untuk membangun bahtera syarat satu-satunya untuk selamat dari keganasan air bah.
Dalam Kisah ini sangat jelas terlihat kesabaran Allah, kesabaran manusia dan indahnya ketekunan:
- Kesabaran Allah. Mungkin fokus kita adalah melihat kemarahan Allah hingga Dia menyesal telah menciptakan manusia karena kejahatan manusia itu telah mengusik kesabaran Allah. Allah memutuskan menghukum manusia. Tetapi sesungguhnya keputusan Allah ini didasari oleh Kemahatahuan-Nya. Allah tahu bila Allah tidak menghukum manusia kejahatan akan memusnahkan manusia itu. Hukuman adalah tindakan Allah untuk melestarikan manusia ciptaan-Nya yang diciptakan segambar dengan diri-Nya sendiri. Bahtera adalah bukti kasih dan kesabaran Allah. Bahtera adalah Allah memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat lebih jelas lagi Rasul Petrus mengatakan saat Yesus mati Dia memberitakan Injil kepada orang jahat yang mati dalam dosa pada saat air bah. Ayat firman ini tak perlu ditafsir secara rumit karena hal ini berusaha menjelaskan kasih, kemurahan dan kesabaran Allah.
- Kesabaran manusia. Nuh adalah manusia biasa yang dalam keterbatasannya berusaha meneladani kesabaran Allah. Taat kepada perintah Allah membangun bahtera besar yang tentu dari awal Nuh mengetahui hal itu membutuhkan kesabaran. Selama 120 tahun membangun bahtera serta memberitakan rencana Allah menurunkan air bah untuk menghukum manusia. Nuh sabar membangun bahtera di bawah tekanan dan ejekan orang-orang yang terus tidak percaya firman Allah.
- Indahnya suatu ketekunan. Firman Allah adalah kebenaran yang absolut, tidak mudah mentaatinya. Tetapi Nuh sudah cukup menjelaskan kepada semua umat Tuhan bahwa menjadi pelaku Firman membutuhkan ketekunan. Dan ketekunan itu adalah suatu nilai Kristiani yang sangat berkualitas dan indah. Rasul Petrus mengangkat kisah bahtera Nuh sebagai pelajaran penting bagi umat Tuhan untuk tekun hidup sebagai pengikut Kristus. (MT)
Kesabaran bukan sifat pasif melainkan sikap aktif dan tekun melakukan kebajikan.