Rabu 24 November 2021
RASUL – PROSES PEMURIDAN
Rasul : – Syarat – Jumlah – Keunikan
Bacaan sabda : 1 Korintus 15:1-11
1 Korintus 15:8-9 “Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah”
Syarat untuk menjadi rasul sudah sangat jelas walaupun tetap syarat yang dimaksud bukanlah syarat formalitas yang birokratis. Tetapi juga bukan syarat asal-asalan yang terkesan dadakan. Karena kedua belas murid yang menjadi utusan Kristus (rasul) setelah kenaikan Yesus ke surga dipanggil, dipilih dan dipersiapkan oleh Yesus. Yesus memanggil mereka dari wilayah sekitar danau Galilea dan berlatarbelakang nelayan bukanlah tanpa tujuan. Mereka pada umumnya bukanlah agamawan yang sudah mapan dalam hal beragama. Tujuan Yesus adalah agar semua yang dipanggilnya itu haruslah orang-orang yang mau belajar dan bersedia berubah. Jadi syarat menjadi rasul itu adalah harus siap diproses melalui belajar dari Yesus serta siap berubah. Tentu ada juga yang menjadi rasul di luar 12 murid dan sangat jelas mereka adalah siap berubah. Contohnya adalah rasul Paulus. Sudah sangat jelas bahwa dia siap berubah dan belajar sehingga dia betul-betul bersedia meninggalkan paham keyahudiannya setelah pertemuannya dengan Yesus.
Ada banyak yang dipanggil Yesus tetapi Dia memilih 12 orang secara khusus menyertai Dia sebagai bukti Yesus sangat selektif tentu berdasarkan keMahatahuan-Nya. Kemudian para murid itu masuk dalam sekolah kehidupan bersama Yesus beberapa tahun sebagai pembuktian bahwa rasul itu mempunyai syarat untuk memasuki proses, pemuridan. Menjadi rasul itu mempunyai syarat yang cukup ketat walaupun tak menampik faktor karunia sebagai hal utama dan penting. Jumlah rasul biasanya disebut 12 orang. Tetapi faktanya dalam pemberitaan Injil ada tokoh-tokoh tambahan yang dapat disimpulkan layak untuk menjadi rasul seperti Yakobus saudara Yesus, Barnabas dan Silas. Dan tentu yang paling jelas adalah Paulus. Walaupun ada kecenderungan gereja membatasi pada 12 tentu tak terbantahkan bahwa kehadiran Paulus saja sudah menjadi 13 orang, karena Matias pengganti Yudas Iskariot tak boleh diabaikan.
Jelas bahwa jumlah para rasul yang resmi tak terlalu prinsip yang penting adalah para rasul palsu harus diabaikan dan usaha-usaha menambahkan di luar Alkitab haruslah di tolak. Hal yang harus dipegang teguh adalah keunikan rasul Alkitabiah. Para rasul ini adalah orang-orang yang menyaksikan sendiri Yesus ketika berada di dunia sebagai manusia, dan juga mendapat kesempatan belajar langsung dari Yesus. Bagaimana dengan Paulus? Kemungkinan besar Paulus pernah melihat Yesus saat mengajar tetapi Paulus masa bodoh karena konsep Teologia yang dipahami sangat bertentangan dengan ajaran Yesus. Tetapi pertemuan khusus dengan Yesus yang mengubah hidupnya adalah juga menunjukkan keunikannya sebagai seorang rasul. (MT)
Jumlah rasul resmi tak terlalu prinsip yang penting kehadiran rasul palsu haruslah diabaikan dan ditolak.