Rabu 10 November 2021
PUISI – PUJIAN MENGGUNAKAN KALIMAT PUITIS
Puisi : – Maria – Zakharia – Simeon / Hana
Bacaan sabda : Lukas 1:46-80
Lukas 2:29-32 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”
Lukas sangat tertarik akan pengalaman-pengalaman tokoh-tokoh sekitar kelahiran Yesus dari perawan Maria setelah mengandung dari Roh Kudus. Tokoh-tokoh yang dimaksud meluapkan rasa syukur kepada Allah menggunakan kalimat-kalimat puitis yang dinyanyikan:
- Pertama adalah Maria ibu Yesus. Setelah mengandung dari Roh Kudus Maria merawat kehamilannya dengan sangat hati-hati sehingga dia mengurangi kegiatannya di luar rumah. Mungkin juga Maria memilih tinggal di rumah untuk menghindari penilaian public yang negative atas kehamilannya. Kunjungan Elisabet yang juga mengandung Yohanes pembaptis sesuai janji Allah kepada Zakaria suaminya cukup memberi dukungan moril kepada Maria. Kehamilan 2 perempuan beruntung ini adalah merupakan mujizat Tuhan. Mujizat makin nyata karena Yohanes Pembaptis yang masih di kandungan Elisabet melonjak kegirangan karena mendengar salam Maria. Rupanya calon bayi Yesus dan calon bayi Yohanes yang masih di kandungan sudah dapat berkomunikasi. Ditambah lagi pernyataan Elisabet bahwa Maria adalah ibu Tuhan. Maria sontak kegirangan sehingga memuliakan Tuhan dengan menggunakan kalimat-kalimat puitis yang dinyanyikan untuk memuliakan Tuhan. Maria mengungkapkan fakta pengalamannya melalui pujian yang dapat disebut bermazmur bagi kemuliaan Allah. Terkadang pengalaman akan campur tangan Allah dalam hidup tak cukup diungkapkan melalui kalimat biasa sehingga harus melalui kalimat puitis yang dinyanyikan.
- Kedua adalah Zakaria. Sembilan(9) bulan lamanya Zakaria hidup membisu karena keraguannya atas janji Allah. Tetapi setelah dia percaya dan memberi nama Yohanes kepada anak yang baru dilahirkan Elisabet istrinya dia langsung dapat berbicara lagi. Selama 9 bulan hingga kelahiran anaknya merupakan pengalaman indah bagi Zakaria. Dia tidak bisa berbicara tetapi dia punya banyak kesempatan untuk mendengar termasuk mendengar suara Tuhan. Saat dia bisa berbicara dia langsung memuji Tuhan dengan menggunakan kalimat-kalimat puitis menyanyikan rasa syukur kepada Allah. Kalimat puitis yang dikumandangkan Zakaria adalah merupakan nubuat tentang fakta kelahiran Yesus yang segera menyusul kelahiran Yohanes pembaptis.
- Ketiga adalah Simeon dan Hana. Kedua orang yang lanjut usia ini adalah orang-orang saleh yang setia berdoa di rumah Tuhan tempat ibadah umat Yahudi. Roh Kudus sudah memberitahukan kepada mereka agar tetap setia menanti suatu saat yang penuh anugerah karena akan bertemu dengan juruselamat. Saat Yesus dibawa ke bait Allah kedua orangtua ini langsung mengucapkan kalimat puitis untuk memuliakan Allah karena telah melihat keselamatan dari Allah. Dengan kalimat puitis juga mereka menyatakan kesiapannya menyambut kematian, karena pertemuan dengan Yesus memberi kepastian keselamatan. (MT)
Menggunakan kalimat puitis memuliakan Tuhan adalah wujud rasa syukur yang besar.