Jumat 05 November 2021
PILIH – BANGSA PILIHAN
Pilih : – Yang dipilih – Bangsa pilihan – Yang memilih
Bacaan sabda: Yesaya 42:1-25
1 Petrus 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”
Nabi Yesaya adalah nabi Injili karena menubuatkan kedatangan Yesus sebagai sang Mesias yang diurapi dan dipilih Allah Bapa untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan sebagai hukuman yang harus diterima karena dosa. Yesuslah yang dipilih dan ditetapkan Allah Bapa sebagai juruselamat manusia dan menjadi teladan dalam norma-norma keadilan dan prinsip-prinsip kebenaran sempurna kepada semua bangsa. Dalam 1 Petrus 2:4-6, Yesus dinyatakan oleh Petrus satu-satunya yang dipilih Allah menjadi batu penjuru untuk dasar berdirinya gereja sebagai bangsa terpilih. Dalam perkembangan berikutnya Dia yang dipilih melakukan peranan memilih murid-murid-Nya untuk menjadi alat-Nya melanjutkan kesinambungan karya-Nya untuk membangun gereja-Nya di atas dasar yang teguh yaitu Yesus Kristus.
Yesaya sudah menubuatkan akan datangnya suatu masa bahwa orang bukan Yahudi atau Israel akan mengumandangkan pujian bagi Tuhan bahkan hal itu akan memenuhi bumi karena penebusan dan kemenangan Kristus. Hal itu tergenapi melalui fakta karya Roh Kudus yang terwujud melalui berdiri dan perkembangannya gereja Tuhan. Gereja yang menjadi umat Allah Perjanjian Baru diberi juga status sebagai bangsa yang terpilih dalam pengertian dipilih menjadi milik Allah.
Suatu pernyataan rasul Petrus yang telah mengalami perubahan setelah perjalanan panjang dalam pemberitaan Injil. Saat Petrus membuat pernyataan bahwa gereja adalah imamat kudus dan imamat rajani, dia meninggalkan konsep-konsep ke-Yahudi-an yang sudah lama dihidupinya. Dalam ke-Yahudi-an keimaman terbatas pada kelompok minoritas tertentu. Kegiatan imam adalah mewakili umat mempersembahkan korban kepada Allah. Dalam terang Perjanjian Baru melalui pengorbanan Kristus semua umat Kristen menjadi imam di hadapan Allah karena tak perlu lagi diwakili dan mewakili. Bila dalam Perjanjian Lama kewajiban hidup kudus secara khusus ditujukan kepada imam tetapi dalam terang Perjanjian Baru semua orang percaya diwajibkan hidup kudus.
Sekarang orang percaya tidak lagi mempersembahkan korban sembelihan berupa binatang tetapi haruslah mempersembahkan hidup dan persembahan rohani kepada Allah berupa hidup serupa dengan Kristus dengan mengarahkan hidup serupa dengan kristus bukan serupa dengan dunia. Persembahan rohani melalui ibadah, doa, pujian dan penyembahan untuk teriptanya hubungan yang hidup dan dekat kepada Allah. Sebagai Imamat yang rajani semua orang dan tetap hidup dalam komunitas yang hidup saling mendoakan. Dan yang tak kalah pentingnya yang memilih gereja adalah Kristus agar hidup terus memberitakan firman Allah dan membawa jiwa kepada Kristus. (MT)
Dalam Kristus kita dipilih sebagai bangsa terpilih untuk menjadi milik-Nya.