Senin 01 November 2021
PERINTAH MELAKUKAN PERJAMUAN KUDUS
Perjamuan : – Perjamuan terakhir – Pemecahan roti – Perjamuan kudus
Bacaan Sabda : Yohanes 13:1-35
Matius 26:26-27 “Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini”
Perjamuan kudus adalah merupakan satu dari dua sakramen yang diperintahkan Yesus untuk dilakukan gereja secara berkesinambungan dari generasi ke generasi. Tuhan Yesus sendiri tidak memerintahkan secara khusus tetapi dari sikap-Nya menggunakan media roti dan anggur sebagai simbol daging dan darah-Nya memberi pesan agar tetap dilaksanakan gereja walaupun Dia sudah naik ke surga. Perjamuan ini disebut sebagai perjamuan terakhir yang dilakukan Yesus bersama murid-murid-Nya sebelum Dia ditangkap dan disalibkan. Sebagai perjamuan terakhir ada banyak pesan yang disampaikan melalui tindakan simbolis.
Ada 3 hal penting yang perlu mendapat respon yang baik dari gereja:
- Pembasuhan kaki. Pesan dari pembasuhan kaki ini kepada murid-murid-Nya adalah agar para murid saling merendahkan hati satu sama lain. Dalam perjalanan panjang sejarah gereja pesan pembasuhan kaki ini tentu selalu baru, tetapi praktek pembasuhan kaki tidak diperintahkan untuk dilanjutkan. Tetapi jika dilaksanakan dalam ibadah-ibadah khusus tertentu tidak ada salahnya.
- Makan roti dan minum anggur yang disebut juga memecahkan roti. Kisah Para Rasul 2:42 “mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.” Pelaksanaan pemecahan roti ini adalah pelaksanaan amanat Yesus dalam perjamuan terakhir yang juga disebut persekutuan meja. Pada perjamuan terakhir itu murid-murid Yesus dengan Yesus makan roti yang dipecah-pecahkan Yesus di satu meja. Perjamuan pemecahan roti ini dilaksanakan sebagai persekutuan yang biasa juga disebut perjamuan kasih. Pesan utamanya adalah umat percaya harus terus menjalin persekutuan berdasarkan kasih. Satu roti yang dibagikan setelah dipecahkan adalah tindakan yang diteladani dari Yesus.
- Perjamuan kudus. Perjamuan kudus sesuai dengan pelaksanaan Yesus pada perjamuan terakhir yaitu makan roti dan minum anggur. Rasul Paulus memperjelas pelaksanaan perjamuan kudus sebagai ritual simbolis yang diterima dan dilanjutkan gereja menjadi sakramen. Sebagai sakramen perjamuan kudus sangat memadai karena memberi pesan simbolik tentang tubuh dan darah Kristus sebagai bagian inti pengorbanan Kristus untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Rasul Paulus menghubungkan ibadah perjamuan kudus ini dengan pemberitaan. Setiap gereja melaksanakan perjamuan kudus berarti gereja sedang memberitakan kematian dan kebangkitan Yesus.
Jadi Rasul Paulus menganjurkan agar perjamuan kudus terus dilakukan sebagai ritual peringatan dan pemberitaan. (MT)
Perjamuan kudus adalah mengingat pengorbanan Kristus dan juga memberitakan karya Kristus.