Selasa 31 Agustus 2021
MUJIZAT – PENYATAAN ALLAH
Mujizat : – Penyataan – Iman – Palsu
Bacaan Sabda : Keluaran 7:1-25
Keluaran 7:8-9 “Dan TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: “Apabila Firaun berkata kepada kamu: Tunjukkanlah suatu mujizat, maka haruslah kaukatakan kepada Harun: Ambillah tongkatmu dan lemparkanlah itu di depan Firaun. Maka tongkat itu akan menjadi ular.”
Mujizat sebagai penyataan Allah sering dianggap kurang memenuhi syarat karena mujizat bisa terjadi juga dalam praktek keagamaan para penyembah berhala. Tetapi tak terbantahkan bahwa para teolog ortodoks telah menyimpulkan bahwa mujizat adalah merupakan salah satu penyataan Allah. Dalam pelayanan para rasul mujizat bahkan diterima banyak orang sebagai penyataan otentik yang diwujudkan Allah kepada manusia agar percaya kepada Yesus. Ada betulnya bahwa mujizat tidak perlu dipaksakan sebagai penyataan Allah secara teologis tetapi tentu tak perlu dipungkiri bahwa Allah membuktikan keberadaan-Nya kepada manusia melalui mujizat, karena mujizat itu dinyatakan bertujuan untuk membangun iman umat-Nya. Allah melakukan mujizat melalui pemberitaan umat-Nya tentu bukan untuk membuktikan diri atau menyatakan diri agar dipercaya manusia. Allah menyatakan diri melalui mujizat bertujuan memperdalam pengertian dan pengenalan orang percaya tentang Allah.
Fakta mujizat 10 tulah yang diturunkan Allah menghukum bangsa Mesir membuat bangsa Mesir menderita bukan membuat mereka percaya. Bahkan orang Mesir mampu melakukan mujizat dengan mengubah tongkat menjadi ular. Tetapi mujizat demi mujizat berupa 10 tulah menghukum Mesir tidak membuat Mesir percaya dan beriman kepada Allah, tetapi hanya memaksa Firaun agar mengijinkan Israel keluar dari Mesir. Mujizat bukanlah cara Allah menyatakan diri kepada manusia, tetapi lebih tepat dipercaya sebagai cara Allah mencari dan membangkitkan iman sebagai tanggapan atas perbuatan-perbuatan-Nya yang nyata. Perlu juga diperhatikan bahwa iman dari pihak manusia tidak selalu menghasilkan mujizat, karena Allah berdaulat melakukan mujizat ada atau tidak ada iman dengan pengertian Allah bisa melakukan mujizat tanpa iman dari pihak manusia. Tetapi tentu selalu ada hubungan mujizat dengan penyataan, dengan iman dan dengan firman Allah.
Orang beriman menerima dan mempercayai mujizat merupakan fakta nyata bahwa Allah yang dipercaya adalah Allah yang bertindak sesuai dengan firman-Nya. Allah melakukan mujizat untuk menjamin kebenaran firman-Nya bukan merupakan demontrasi atas kebenaran kuasa-Nya. Mujizat di luar kehendak dan firman-Nya tentu ada tetapi perlu disikapi dengan benar karena ada banyak mujizat palsu. Mujizat palsu bertujuan untuk menyangkal Allah sedangkan mujizat yang benar justru selaras dengan firman Allah yang menjelaskan bahwa Allah adalah fakta yang nyata melalui perbuatan-Nya. Mujizat yang benar memperluas dan memperdalam pengetahuan dan pengenalan kepada Allah sesuai dengan firman Allah. (MT)
Mujizat yang benar memperdalam pengenalan umat kepada Allah.