Sabtu 28 Agustus 2021
MIMPI – FIRMAN TUHAN
Mimpi : – Petunjuk – Penyataan – Firman Tuhan
Bacaan sabda: Yeremia 23:25-32
Yoel 2:28 “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan”.
Alkitab mencatat bahwa ada dua raja terkenal yang mendapat petunjuk dari Allah melalui mimpi tetapi sesungguhnya mereka sendiri tidak memahami arti mimpi itu, karena mereka adalah raja bangsa penyembah berhala. Firaun raja Mesir mendapat petunjuk dari Allah dan dijelaskan oleh Yusuf tentang 7 tahun kelimpahan mendahului tujuh tahun masa kelaparan. Kemudian raja Nebukadnezar (Babel) yang bermimpi tentang patung besar yang dijelaskan oleh nabi Daniel mengenai sejarah dunia jauh ke depan. Yusuf dan Daniel menyatakan mimpi dua orang raja tersebut dari Allah sendiri. Padahal ketika Yusuf bermimpi, dia tidak pernah berusaha untuk mengetahui arti mimpinya itu. Tetapi mimpi-mimpi mereka ini selalu memberi pentunjuk akan hal-hal yang akan terjadi ke depan. Tetapi nabi Yeremia mengingatkan agar berhati-hati dalam meresponi orang-orang yang menyatakan mimpinya adalah firman atau petunjuk dari Allah. Nabi Yeremia dengan tegas memperingatkan ada bahaya besar menyatakan bahwa setelah bermimpi dia menerangkan mimpinya kemudian berkata “Inilah Firman dan petunjuk dari Allah”.
Perlu kita pahami bahwa Allah tidak sembarangan dalam memberi petunjuk kepada umat-Nya. Pada zaman nabi Yeremia memang sangat marak dengan bermunculannya nabi-nabi palsu yang dengan mudahnya menyatakan mimpinya adalah pentunjuk dari Allah. Nabi Yeremia adalah nabi sejati yang sangat tegas menentang kepalsuan nubuat-nubuat mereka. Tuhan sering juga berbicara melalui mimpi (1 Samuel 28:6), tetapi sangat perlu seleketif dalam memilih adanya fakta bahwa Allah memberi petunjuk melalui mimpi. Musa adalah seorang hamba Allah yang tak pernah mendapat petunjuk dari Allah melalui mimpi. Karena dialah satu-satunya hamba Allah yang selalu berbicara terus terang kepada Allah dan Allah terus terang langsung berbicara kepadanya tanpa melalui mimpi dan teka-teki. Nabi Yeremia memang mengkritik nabi-nabu palsu yang menganggap mimpi-mimpi mereka sebagai penyataan Allah, tetapi dia juga mengakui bahwa nabi benar bisa juga memperoleh petunjuk Allah melalui mimpi-mimpi karena nabi Yeremia sendiri pernah mengalami pengilhaman kenabian melalui mimpi (Yeremia 31:26). Nabi Yoel menubuatkan tentang persitiwa pencurahan Roh Kudus yang tergenapi pada pentakosta di Yerusalem. Kemudian akan menyusul juga dengan nubuat, penglihatan dan mimpi. Tetapi perlu diingat bahwa nubuat, penglihatan dan mimpi itu bukanlah pengganti firman Tuhan, tetapi yang betul adalah harus diuji dengan firman Tuhan. (MT)
Mimpi bukan pengganti firman Tuhan melainkan harus diuji melalui firman Tuhan.