Jumat 27 Agustus 2021
MERDEKA – KEHENDAK BEBAS
Merdeka : – Kehendak bebas – Tidak pasti – Kepastian
Bacaan sabda : Efesus 2:1-10
Efesus 2:4-6 “Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia kamu diselamatkan — dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga”
Tujuan Allah menciptakan buah pengetahuan baik dan jahat di tengah taman, kemudian melarang Adam memakannya adalah memberi kebebasan memilih kepada Adam. Kesegambaran Adam dengan Allah adalah Adam diberi kehendak bebas untuk menentukan hidupnya. Dia bebas memilih untuk mentaati Allah atau melanggar perintah-Nya. Tetapi setiap pilihan menpunyai resiko. Adam memilih melanggar perintah Allah, resikonya adalah jatuh dalam dosa dan upah dosa adalah maut. Pertanyaannya adalah setelah manusia jatuh dalam dosa “apakah dia masih mempunyai kehendak bebas? “jawabannya adalah semua manusia mempunyai kehendak bebas, tak terkecuali.
Mereka yang belum lahir baru pun memiliki kehendak bebas. Perbedaan yang belum lahir baru dan yang sudah lahir baru bukanlah dalam hal memiliki atau tidak memiliki, tetapi dalam hal bagaimana mereka menggunakan kehendak bebas itu. Dosa telah membuat manusia mempunyai kecenderungan hati salah dalam menggunakan kehendak bebasnya. Kehendak bebas secara moralitas dan secara psikologis dapat diartikan sebagai kemampuan menentukan pilihan secara spontan tanpa ada paksaan sifatnya seukarela dan dapat dipertanggung jawabkan. Kemerdekaan seorang manusia justru terletak pada kebebasannya menentukan hidupnya berdasarkan kehendak bebasnya. Tetapi manusia dalam dosa justru menjadi terikat karena salah dalam menggunakan kehendak bebasnya. Saat manusia salah dalam menggunakan kehendak bebasnya, biasanya dia memasuki hidup ke depan yang tidak mempunyai kepastian. Walaupun manusia mempunyai kehendak bebas tindakan-tindakan sangat terbatas karena tidak mempunyai kepastian atas tujuan-tujuan tindakan-tindakannya yang berhubungan dengan masa depan.
Jadi manusia tidak mempunyai kehendak bebas atau tidak dapat menggunakan kehendak bebasnya dengan tepat menentukan masa depannya. Dalam surat-suratnya ke jemaat-jemaat rasul Paulus mengajak orang percaya agar hidup menurut Roh, karena Roh Kuduslah yang memberi pengharapan yang benar kepada manusia menggunakan kehendak bebasnya. Salah dalam menggunakan kehendak bebasnya manusia menjadi binasa atau mati secara rohani, sehingga dia diperbudak oleh dosa. Dalam keadaan diperbudak oleh dosa, manusia tak mempunyai kepastian akan masa depannya. Tetapi karena menerima Yesus yang adalah jalan kebenaran membuat manusia berjalan dalam kebenaran. Berjalan dalam kebenaran menjadikan dia bebas atau dibebaskan dan merupakan jaminan kepastian akan hidup menuju sorga abadi bersama Kristus. (MT)
Orang yang merdeka adalah orang yang menggunakan kehendak bebasnya sesuai dengan kehendak Tuhan.