Rabu 25 Agustus 2021
MERDEKA – BEBAS DARI PERBUDAKAN
Merdeka : – Perbudakan – Penjara – Kebebasan
Bacaan sabda : Kejadian 39:1-23
Kejadian 39:20-21 “Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana. Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu”
Pandangan Alkitab tentang merdeka dan kemerdekaan dilatarbelakangi atas fakta adanya perbudakan dan penahanan dalam penjara. Untuk melihatnya secara jelas dapat kita pelajari dari kehidupan Yusuf:
- Yusuf menjadi budak di rumah potifar. Status budak di rumah Yusuf adalah korban kejahatan kakak-kakaknya yang menjual Yusuf kepada orang Mesir. Karena Yusuf sudah dibeli Potifar dengan sendirinya Yusuf menjadi budaknya Potifar. Sebagai budak Yusuf kehilangan kemerdekaannya. Bahkan bisa disimpulkan Yusuf tidak punya hak atas dirinya sendiri, karena dia hanya punya kewajiban untuk melayani dan bekerja pada tuannya. Zamannya Yusuf menjadi budak belian dirumah Potifar adalah zaman-zaman maraknya perbudakan. Yusuf menerima fakta dirinya berstatus budak tetapi imannya membuatnya tidak bermental budak. Yusuf tetap kreatif dalam berkarya di rumah tuannya Potifar, sehingga usaha keluarga Potifar semakin maju dan berkembang.
- Yusuf dipernjarakan karena kesalahan yang tidak dia perbuat. Istri Potifar memfitnahnya sehingga dia dianggap bersalah bertindak dan tidak senonoh terhadap isrti Potifar yang justru dialah yang berusaha menggoda dan membujuk Yusuf. Penguasa berhak memenjarakan orang yang dianggap bersalah memenjarakan Yusuf. Jadi Yusuf menjadi seorang yang mengalami dua kasus yang membuatnya betul-betul kehilangan kemerdekaannya. Yusuf menjadi budak yang dipenjarakan. Tetapi di penjara pun Yusuf tetap menjadi pribadi yang terus berkarya, karena penjara tak mampu memenjarakan karyanya. Di penjara pun dia tetap menunjukkan kemampuannya, karena status budak dan nara pidana tak mampu merusak hubungannya dengan Allah.
- Yusuf kembali memperoleh kemerdekaannya. Iman yang tetap terpelihara membentuk Yusuf menjadi seorang yang tetap berkarya, sehingga di rumah Potifar dia menjadi berkat buat tuannya, dan di penjara dia menjadi berkat bagi nara pidana yang lain. Bahkan penjara tak mampu menghambat karya-Nya untuk menjadi berkat bagi Firaun dan bangsa Mesir. Sehingga dari penjara dia diarak menuju istana.
Sesuai fakta dan pengakuannya semua terjadi karena campur tangan Allah dalam hidupnya. Belajar dari perjalanan hidup yang dilewati Yusuf dapat kita simpulkan bahwa yang membuat umat-Nya menjadi orang merdeka bukanlah situasi dan keadaan di sekitarnya atau fakta-fakta kejadian yang memudahkan hidupnya bagi umat beriman kemerdekaan bukanlah hasil usaha diri sendiri melainkan pemberian Allah yang tak dapat dimiliki manusia kecuali merupakan tindakan Allah. Sebab itu umat beriman wajib membangun hubungan dengan Allah.(MT)
Melewati pemrosesan hidup yang berat menghasilkan kemerdekaan yang besar.