Sabtu 21 Agustus 2021
MAZMUR – BERMAZMUR
Mazmur : – Bermazmur – Bersyukur – Memuji
Bacaan sabda: Mazmur 145:1-21
Mazmur 144:9-10 “Ya Allah, aku hendak menyanyikan nyanyian baru bagi-Mu, dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur bagi-Mu, Engkau yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!”
Sudah sangat pasti bahwa para pemazmur tidak saja pandai merangkai puisi dan mengumandangkan Mazmur kepada Allah. Landasan para pemazmur memuliakan Allah adalah pengetahuan mereka disertai pengenalan akan Allah. Dan pada pihak lain pemazmur mengenal seorang manusia yang adalah ciptaan. Bila dibandingkan dengan ciptaan yang lain manusia hanya bagian kecil yang kurang berarti. Tetapi Allah sendirilah yang memahkotai manusia sehingga unggul dari ciptaan yang lain. Ada perbedaan yang sangat jauh antara Allah dan manusia sejauh Pencipta dengan ciptaan.
Suatu keputusan Allah yang luar biasa memahkotai manusia dengan potensi menguasai alam semata. Tetapi manusia tetaplah sangat lemah oleh berbagai keterbatasan. Faktanya dalam kondisi yang sangat lemah manusia tetap saja mempunyai kecenderungan melepaskan diri dari Allah. Hanya sedikit saja yang tetap berserah, berharap dan tak mau melepaskan diri dari Allah. Dan umat yang mengenal Allah tak mau terlepas dari Allah inilah yang gemar bermazmur bagi Allah. Mereka tidak pernah dan tak akan pernah jemu bermazmur bagi Allah. Isi Mazmur mereka adalah merupakan pengakuan akan ke-Mahakuasaan Allah. Walaupun hanya sedikit umat yang gemar bermazmur bagi kemuliaan Allah. Ternyata hasil karya mereka cukup banyak sehingga menjadi satu kitab dalam Alkitab Perjanjian Lama.
Secara umum Pemazmur membuat suatu pengakuan akan segala sesuatu yang dilakukan dan diberikan Allah kepada umat-Nya. Hal itu membetulkan pendapat bahwa sangat mudah dan cepat menghitung apa yang pernah kita perbuat bagi Allah, tetapi tak akan pernah cukup waktu untuk menghitung apa yang sudah diperbuat dan diberikan Allah kepada umat-Nya. Para pemazmur menemukan sukacita dan kekaguman sejati kepada Allah merupakan dasar mereka bermazmur. Mereka juga menemukan suatu kesempatan istimewa untuk berdoa kepada Allah. Bermazmur bukanlah merupakan kegembiraan dramatis yang dibuat-buat melainkan sikap spontan sebagai wujud iman menyatakan keakraban dan kedekatan kepada Allah yang tercetus melalui pengakuan yang tulus akan kuasa dan kebaikan Allah. Ada yang menganalogikan bermazmur dengan gambus sepuluh tali adalah sikap memuji Allah dengan menggunakan organ tubuh untuk kemuliaan Tuhan, dua tangan bertepuk tangan, dua mata memandang wajah Tuhan, dua telingga mendengar firman Tuhan, mulut menyanyi memuji Tuhan dan semua didasari oleh hati yang mengasihi Tuhan. Jadi bermazmur adalah melibatkan tubuh, jiwa dan roh menyembah Tuhan. (MT)
Bermazmur bukanlah kegembiraan dramatis yang indah melainkan kebahagiaan spontan yang benar memuji Tuhan.