Jumat 20 Agustus 2021
MATI
Mati : – Maut – Kematian Rohani – Kemenangan
Bacaan sabda : Roma 7:7-26
Roma 7:24-26 “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.”
Kematian yang dijatuhkan Allah sebagai hukuman akibat dosa lebih tepat disebut sebagai kematian rohani bukan kematian jasmani. Faktanya saat Adam dan Hawa jatuh dalam dosa mereka tidak tidak mati hari itu juga sesuai dengan firman Tuhan. Ada juga yang menyatakan bahwa hari itu juga langsung terjadi proses kematian kepada Adam dan Hawa karena faktor kesegambaran dengan Allah menjadi berubah menjadi seperti kesegambaran dengan alam. Kesegambaran dengan alam melahirkan sifat alami bagi Adam dan Hawa, yang dengan sendirinya memasuki proses kematian. Bisa saja orang berpendapat tetapi siapa pun yang mengemukakan pendapat hendaklah tetap membuka ruang untuk dinyatakan orang lain salah karena pendapat bukanlah Firman yang kebenarannya mutlak. Kita hanya dapat melihat fakta Alkitab mengenai kematian langsung akibat dosa adalah kematian rohani dalam pengertian rusaknya hubungan manusia dengan Allah.
Setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa langsung mereka melarikan diri dari hadapan Allah adalah bukti bahwa dosa telah menjadikan Adam dan Hawa sebagai terdakwa. Allah tidak mengusir mereka, tetapi merekalah yang menjauh karena sesungguhnya dosa itu sendiri telah menghukum mereka. Rasul Paulus mengistilahkan kematian rohani itu dengan maut sebagai upah dosa. Maut, hukuman binasa adalah kata-kata yang selalu dipakai hukuman atas dosa. Menghukum sangat bertentangan dengan hakikat Allah yang Mahakasih tetapi sesuai dengan hakikat-Nya yang Mahakudus. Dosa harus dihukum untuk menjaga kekudusan-Nya, tetapi orang berdosa harus diampuni sebagai bukti kasih-Nya. Maut sebagai hukuman dosa perlu dipahami sebagai keadaan dan juga peristiwa. Keadaan karena berupa keinginan sebagai perseteruan dengan Allah dan peristiwa karena berbentuk perbuatan yang melanggar perintah Allah. Jika maut dipahami sebagai keadaan maka haruslah diselesaikan dengan perubahan dan bila perbuatan harus pula diselesaikan dengan pertobatan. Pertobatanlah yang memidahkan seseorang dari maut ke dalam kehidupan. Walaupun maut adalah hukuman akibat dosa tetapi Alkitab lebih terkonsentrasi kepada kehidupan. Yesus menjadi manusia supaya Dia menanggung maut sebagai hukuman akibat dosa. Oleh kematian-Nya dan mengalahkan maut.
Rasul Paulus menyatakan diri sebagai seorang yang hidup di luar Kristus. Rasul paulus menyatakan tak ada seorang pun yang mampu melepaskan diri dari maut. Tetapi Yesus Kristus telah mengalahkan maut atau keterpisahan manusia dari Allah akibat dosa. Dan dalam Kristus kita menjadi pemenang karena hubungan kita dengan Allah telah dipulihkan. (MT)
Menghukum sangat bertentangan dengan hakekat Allah, tetapi menghukum adalah wujud kasih-Nya.