Rabu 18 Agustus 2021
MATAHARI – KEBAIKAN ALLAH
Matahari : – Untuk manusia – Kebaikan Allah – Dekat dengan Allah
Bacaan sabda : Pengkotbah 1:1-11
Mazmur 72:5, 17 “Kiranya lanjut umurnya selama ada matahari, dan selama ada bulan, turun-temurun! Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.”
Matahari adalah pemberian Allah yang sangat berharga kepada semua manusia tanpa membedakan baik atau jahat, percaya atau tidak percaya kepada Tuhan (Matius 5:45). Dalam Mazmur 84:12, digambarkan Allah bagaikan matahari yang terus bercahaya memancarkan sinarnya. Allah adalah mahabaik yang tidak pernah menahan kebaikan-Nya. Matahari terkadang tak bersinar ke bumi, bukan karena sinarnya tak ada tetapi karena tertahan oleh kabut. Sama halnya dengan Allah, Dia tetap baik tetapi dosa menahan kebaikan-Nya.
Raja Salomo sangat sering menggunakan matahari untuk melambangkan ketetapan Allah yang tak mungkin dibatalkan oleh apa dan siapapun. Tetapi raja Salomo pun berdoa agar keadilan dan kebenaran menandai pemerintahannya atas Israel. Mazmur 72 adalah merupakan doa raja Salomo agar Allah tetap menjadi sumber kesejahteraan umat Allah selama pemerintahannya. Tetapi doa raja Salomo ini adalah nubuat yang menunjuk kepada pemerintah Kristus atas dunia (Wahyu 20-22). Doa ini sangat berhubungan dengan doa Bapa kami yang salah satu bagian dari permohonannya adalah “Datang kerajaan-Mu, jadi kehendak-Mu, di bumi seperti di surga” (Matius 6:10). Doa raja Salomo dalam Mazmur 72 ini tentu timbul dari hatinya karena kerinduan untuk kesejahteraan umat Allah. Sesungguhnya doa raja Salomo ini dikabulkan Allah berdasarkan kebaikan-Nya, seperti matahari yang memancarkan sinarnya, tetapi dosa Salomo dan umat-Nyalah Yang membuat kebaikan Allah itu terhambat. Dalam Pengkhotbah raja Salomo pun membuat pernyataan bahwa segala sesuatu yang ada di bawah matahari adalah hal yang sia-sia. Salomo berulang kali menyatakan bahwa sia-sia belaka segala sesuatu yang dilakukannya di atas muka bumi ini bila terlepas dari persekutuan dengan Allah.
Raja Salomo sedang memberi nasihat kepada semua umat beriman sepanjang zaman berdasarkan pengalaman hidupnya yang dianggapnya menjadi kesia-siaan karena pada masa kejayaannya dia melepaskan diri dari tuntunan Tuhan. Kesia-siaan ini hanya dapat diganti dengan hidup penuh makna bila tetap hidup beriman dan setia kepada Allah. Hidup di bumi ini dinyatakan oleh Pengkhotbah hidup dibawah matahari untuk memberi gambaran bahwa manusia ada tetap dalam lingkupan dan penguasaan kebaikan Allah. Bila manusia tidak merasakan kebaikan Allah bukan karena Allah tidak baik, melainkan karena manusialah yang menjauh dari Allah. Sebab itu tetaplah membangun hubungan dengan Allah melalui tetap menjadi pengikut Kristus yang Setia. (MT)
Kebaikan Allah tetap memancar, dosalah yang membuatnya terhalang seperti kabut yang menghambat sinar matahari.