Rabu 11 Agustus 2021
MANDUL – TERKUTUK
Mandul : – Terkutuk – Menderita – Rendah hati
Bacaan sabda :Mazmur 113:1-9
Lukas 23:29 “Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui”
Di Timur Tengah seringkali kemandulan seorang perempuan dijadikan alasan perceraian suami istri. Karena keterbatasan pengetahuan pada zaman penulisan Alkitab yang memakan waktu lebih dari 15 abad dan mengisahkan peristiwa sejarah lebih dari 40 abad (menurut peta zaman) maka yang dianggap mandul adalah perempuan. Itulah sebabnya istilah mandul selalu dialamatkan kepada perempuan. hal itu membuat Sara putus asa dan menertawakan kemandulannya (Kejadian 18:12), sedangkan Abraham atas permintaan Sara mengawini Hagar. Pendapat bahwa status mandul adalah pihak istri semakin kuat karena Hagar segera melahirkan seorang anak untuk melanjutkan generasi Abram walaupun Ismael anak Abram dari Hagar bukanlah anak yang dijanjikan Allah kepada Abram. Berbeda dengan Hana yang memilih diam atas kekecewaan akibat kemandulannya (1 Samuel 1:10). Lain lagi Rahel yang ingin mati kalau sampai dia tidak memperoleh anak dari hasil perkawinannya dengan Yakub (Kejadian 30:1).
Dalam Lukas 1:25 dikisahkan bahwa Elisabeth berseru menyatakan syukur kepada Allah karena melahirkan anaknya Yohanes telah menghilangkan kehinaannya karena sempat dianggap sebagai perempuan mandul. Rupanya sudah cukup lama tak berdaya menyikapi hinaan orang banyak atas kemandulannya, karena orang Israel beranggapan bahwa kemandulan adalah merupakan kutuk Allah kepada seorang perempuan yang sesungguhnya diciptakan Allah untuk melahirkan anak. Tetapi firman Tuhan sangat jelas dalam Yesaya 54:1 “Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak-sorai dan memekiklah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami, firman TUHAN”. Firman Tuhan mengumpamakan si mandul sebagai orang yang menderita, lemah dan terpojokkan karena selalu mendapat cibiran yang tidak manusiawi dari orang banyak dan masyarakat Israel pada umunnya. Tetapi Allah memberi semangat dengan kata-kata puitis yang sangat bertentangan dengan pendapat umat Israel pada umumnya.
Nabi Yesaya sedang menubuatkan firman Tuhan sebagai janji pasti kepada umat Allah yang terbuang ke Babel. Tetapi juga menubuatkan zaman Mesias yang menjelaskan tindakan Allah menciptakan suasana baru bagi umat-Nya. Pemazmur pun memberi kesimpulan yang sungguh menarik dalam Mazmur 113, yang topiknya adalah Allah meninggikan orang yang rendah hati selalu harus berjuang melawan tuduhan-tuduhan seperti perempuan mandul yang selalu menderita. Tetapi saat Allah bertindak meninggikan orang yang rendah hati diumpamakan bagaikan seorang perempuan mandul yang mempunyai banyak anak. (MT)
Menurut pendapat umum terkutuk tetapi menurut firman Tuhan diberkati.