Kamis 05 Agustus 2021
MAHKOTA – KEMEGAHAN, KEPERMAIAN
Mahkota : – Kemegahan – Kepermaian – Kemuliaan
Bacaan sabda : Yesaya 28:1-29
Yesaya 28:16-17 “Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: “Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!
Dan Aku akan membuat keadilan menjadi tali pengukur, dan kebenaran menjadi tali sipat; hujan batu akan menyapu bersih perlindungan bohong, dan air lebat akan menghanyutkan persembunyian.”
Mahkota adalah hiasan di kepala umumnya dihiasi dengan asesoris, dan biasanya dipakai raja-raja dan para pembesar untuk menunjukkan kemegahan dan kekuasaan mereka. Dalam sejarah Israel sebagai bangsa pilihan Allah mengikuti tradisi bermahkota ini, baik oleh raja-raja maupun imam besar. Biasanya makin besar suatu bangsa seperti Mesir mahkotanya akan semakin megah juga semakin rumit. Nabi Yesaya menegur umat Israel yang suka akan mahkota kemegahan yang diartikan secara buruk seperti kebiasaan raja-raja penyembah berhala hidup berpesta pora dan bermabuk-mabukan. Mahkota kemegahan adalah merupakan gambaran kemurtadan Israel yang mengikuti pola hidup raja-raja bangsa penyembah berhala. Pola hidup kemegahan menjadi gambaran umat Allah yang memamerkan berbagai sukses yang dapat diukur dengan kasat mata. Artinya sukses secara materi dijadikan sebagai standar kebenaran. Ternyata sukses itu telah menjadi mahkota kemegahan yang menyeret umat Allah hidup dalam kejahatan dan karakter buruk yang tak terkendali atau hidup dalam kemabukan.
Teguran keras kemurtadan yang dibanggakan Israel sebagai mahkota kemegahan akan ditindaklanjuti dengan hukuman. Hukuman Allah yang bertujuan untuk memurnikan iman umat-Nya. Allah menghukum umat-Nya bukan bertujuan untuk hak dan kepentingan-Nya, tetapi adalah untuk kepentingan dan kesejahteraan umat-Nya. Hukuman dibutuhkan untuk memurnikan umat pilihan Allah agar menyisakan kaum yang kudus. Nabi Yesaya menunjuk kepada kehidupan umat Allah sepanjang sejarah yang cenderung mudah dimabuk oleh kemegahan dunia di mana standar-standar duniawi dijadikan sebagai tali pengukur. Itulah sebabnya Allah menyadarkan umat agar mengganti mahkota kemegahan dengan mahkota ke permaian (Yesaya 28:5).
Suatu dasar yang kuat dan teguh yaitu batu yang teruji di mana keadilan sebagai tali pengukur dan kebenaran sebagai tali sifat. Ini berarti standar hidup benar adalah firman Tuhan. Kebanggaan hidup bukanlah kekayaan tetapi kebenaran atau hidup benar di hadapan Allah. Kebahagiaan hidup bukanlah hidup semakin kaya tetapi perjuangan hidup semakin Kudus bagi kemuliaan Allah. Batu yang teruji dalam Tuhan Yesus sendiri. Terus dibangun di atas Kristus batu yang teruji itu membuat umat terus mengabdikan diri kepada kebenaran dan keadilan. Mahkota adalah lambang kemegahan seorang raja yang terus dipertahankan dengan cara apapun. Tetapi Alkitab sering menyajikan bahwa mahkota adalah lambang kemuliaan. Dalam Yesaya 62:3 justru nabi Yesaya menyatakan bahwa umat Tuhan yang hidup benar di hadapan Allah akan menjadi mahkota kemuliaan di tangan Tuhan. Di tangan Tuhan ya, bukan di kepala-Nya artinya dipakai bagi kemuliaan-Nya. (MT)
Kebanggaan hidup sejati adalah kebenaran bukan kekayaan.