Rabu 04 Agustus 2021
MADU – KEMAKMURAN
Madu : – Negeri perjanjian – Limpah susu dan madu – Kemakmuran
Bacaan sabda : Keluaran 3:1-22
Keluaran 3:8 “Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.”
Musa sudah merasa nyaman di Midian negeri mertuanya Yitro setelah melarikan diri dari Mesir. Mungkin zaman itu negeri Mesir termasuk negeri modern termaju tetapi sudah tidak menarik lagi bagi Musa. Musa sengaja melupakannya karena bangsanya yang ingin dibelanya telah menjerumuskan Musa terhadap kesulitan besar membuatnya melarikan diri ke Midian. Tiba-tiba saja dia melihat api tanpa membakar di semak belukar saat dia berada di bukit Horeb. Atas petunjuk Allah dia menghampiri api yang menurutnya sangat ajaib. Ternyata dari situlah Allah mengutus Musa ke Mesir untuk memimpin Israel keluar dari Mesir.
Negeri yang dituju adalah negeri perjanjian yang limpah susu dan madu bisa diartikan sebagai lambang kemakmuran di bidang pertanian. Karena susu sudah jelas sebagai hasil peternakan kambing domba. Madu juga adalah perasan dari sari anggur dan buak kurma. Tetapi bisa juga merupakan madu dalam arti sesungguhnya. Madu adalah makanan/minuman berkualitas dan sangat disukai pada zaman Alkitab walaupun tidak mudah mendapatkannya. Karena madu yang ada hanyalah madu lebah liar yang bisanya bersarang di lubang-lubang batu yang tidak mudah mendapatkan. Jadi sangat sulit untuk memperolehnya secara berlimpah.
Tentu sangat sulit membayangkan ada negeri yang lebih baik dan lebih makmur dari Mesir pada zaman itu. Tetapi karena Allah yang mengutus Musa taat juga. Atas pertolongan Allah akhirnya Musa berhasil juga memimpin Israel keluar dari Mesir. Tetapi ternyata tidak mudah untuk sampai ke negeri yang dijanjikan Allah kepada Israel. Alkitab mencatat perjalanan umat Israel menuju negeri yang berlimpah susu dan madu itu memakan waktu 40 tahun. Selama 40 tahun itu Allah betul-betul memproses kehidupan Israel sebagai bangsa pilihan-Nya untuk siap menempati negeri perjanjian. Dalam waktu 40 tahun itulah Allah memberi aturan hidup yang benar kepada Israel berupa hukum Taurat. Berulang kali Allah mengijinkan Israel menghadapi kesulitan agar terproses sebagai satu bangsa di negeri perjanjian.
Ada syarat-syarat ketat rupanya yang harus dipenuhi untuk memasuki negeri perjanjian. Setelah bangsa Israel tiba di negeri perjanjian ternyata negeri itu bukankah negeri yang tepat disebut sebagai negeri yang melimpah dengan susu dan madu. Tepatnya adalah sebuah negeri yang berpotensi menjadi negeri yang makmur. Artinya bangsa Israel harus mengelola negeri itu dengan kerja keras agar penduduk menjadi makmur. Pada kejayaan Israel dalam pimpinan Raja Daud dan Salomo mungkin kemakmuran dapat diraih tetapi tetap masih jauh dari kategori limpah dengan susu dan madu. Berpikir dan berkarya cerdas disertai kerja keras membuat Israel sekarang tepat dikatakan negeri limpah susu dan madu. (MT)
Negeri limpah susu dan madu adalah berpotensi memberi kemakmuran. Jadi harus diusahakan dengan kerja keras.