Selasa 03 Agustus 2021
LUTUT – BERLUTUT, BERTEKUK LUTUT
Lutut : – Lutut lemas – Berlutut – Bertekuk lutut
Bacaan Sabda : Lukas 22:39-46
Filipi 2:9-11 “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!”
Lutut adalah organ tubuh yang penting apabila dihubungkan dengan berdiri dan berjalan. Bila lutut bermasalah sudah pasti terdampak kepada ketahanan berdiri dan kecepatan berjalan. Tetapi Alkitab memakai “Lutut yang lemas” sebagai istilah untuk kelemahan dan ketakutan. Ayub 4:3-4 “Sesungguhnya engkau telah mengajar banyak orang dan tangan yang lemah telah engkau kuatkan. Orang yang telah jatuh dibangunkan dengan kata-katamu dan lutut yang lemagh telah kau kokohkan”.
Elifas sahabat Ayub mengenal Ayub dengan baik karena Ayub telah menguatkan dan mengokohkan banyak orang melalui ajaran dan juga melalui perbuatannya. Tetapi sekarang Ayub berada pada posisi orang-orang yang dibantunya. Sekarang Ayub lemah dengan lutut yang lemas menggambarkan berbagai penderitaan sudah sangat berdampak pada iman dan kehidupan Ayub. Sahabat-sahabat Ayub bukan mengokohkan kehidupan Ayub tetapi menuduh Ayub menyembunyikan sesuatu dalam pengertian munafik sehingga menderita. Sahabat Ayub mengembangkan dasar teologia yang salah yakni orang benar pastilah hidup makmur dan sehat dan hanya orang berdosalah yang hidup miskin, sakit dan menderita. Padahal Ayub sedang berjuang untuk tetap setia kepada Allah dalam pengertian dia sedang berjuang mengokohkan lututnya yang goyah dan menguatkan lututnya yang lemas. Ayub sesungguhnya tidak berhenti berlutut seperti yang biasa dilakukan sebelum penderitaan menerpa hidupnya.
Yesus yang akan segera menghadapi penderitaan mengajak murid-murid-Nya ke taman Gestemani untuk berdoa. Di taman itu Yesus membuat jarak dari murid-murid-Nya kemudian berdoa. Yesus berdoa adalah hal-hal biasa dilakukan untuk mempertahankan hubungan kesatuan yang sempurna dengan Bapa. Tetapi saat berdoa di taman Getsemani dijelaskan sikap berdoa Yesus “berlutut” suatu sikap sengaja dan sungguh-sungguh merendahkan hati untuk memohon sesuatu. Yesus betul-betul memposisikan diri sebagai seorang manusia biasa yang sujud menyembah Allah. Ada ketakutan yang luar biasa sehingga Yesus memohon agar Bapa membuat cara yang lain untuk menyelamatkan manusia tanpa harus Dia mati di salib dan dikuburkan. Tetapi sikap sengaja berlutut adalah sikap kepasrahan kepada kehendak Bapa dan tetap memberi ruang kepada Bapa mengabaikan kehendak diri.
Tetapi ada hal yang sedang kita tunggu yang merupakan sikap universal semua manusia. Sikap Universal adalah sikap “bertekuk lutut” segala yang ada di langit, di atas bumi dan di bawah bumi. Berlutut berbeda dengan bertekuk lutut. Bertekuk lutut ada unsur memaksakan diri atau dipaksa oleh kenyataan. Jadi lebih baik berlutut sekarang dan kelak menyambut dengan memuliakan dan memuji Yesus. (MT)
Pastikan saudara berlutut pasrah, tetapi mengabaikan kehendak diri daripada bertekuk lutut setelah gagal memaksakan kemauan.