Senin 02 Agustus 2021
LUDAH – MENGHINA, MENYEMBUHKAN
Ludah : – Menghina – Tercela – Menyembuhkan
Bacaan Sabda : Yohanes 9:1-12
Markus 7:33 “Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.”
Ludah mempunyai fungsi yang penting bagi manusia, salah satunya adalah sebagai pelumas mulut untuk lancar berbicara. Tetapi ludah sering digunakan manusia bukan pada fungsi yang sesungguhnya. Tidak jarang ludah digunakan untuk menghina orang lain. Dalam Bilangan 12:14 dijelaskan bahwa meludahi muka akan mendapat hukuman. Meludahi muka seseorang adalah sikap yang kasar menunjukkan permusuhan yang sangat mendalam. Dan Yesus menundukkan dirinya atas penghinaan orang-orang yang menyatakan permusuhan yang mendalam kepada Yesus. Dalam Yesaya 50:6, adalah merupakan nubuah bahwa Yesus tidak akan menyembunyikan mukanya ketika dinodai dan diludahi. Yesus akan menanggung penghinaan saat melakukan tugas dan karya untuk menyelamatkan manusia.
Nubuat nabi Yesaya menjadi fakta yang dikisahkan dalam Matius 26:67 “Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya, orang-orang lain memukul Dia”. Dalam keadaan mata yang ditutup oleh pemuka agama, muka Yesus diludahi dan dipukul serta menanyakan siapa yang memukul dan meludahinya. Dalam hal ini sesungguhnya Yesus dapat menuntut mereka karena meludah dan memukul wajah adalah pelanggaran berat yang bisa dihukum. Itulah alasan mereka menutup muka Yesus. Yesus pasti tahu siapa saja yang meludah dan memukul wajahnya, tetapi tunduk saja kepada penghinaan itu tanpa menggunakan haknya untuk menuntut.
Para nabi Israel mencela penyalahgunaan ludah termasuk pemakaian ludah untuk mantra dan jampi. Bila para pemuka agama meludah wajah Yesus tentu merupakan demonstrasi keburukan wajah agama. Berbeda dan sangat berbanding terbalik dengan Yesus yang justru menggunakan ludah-Nya untuk menyembuhkan orang sakit. Yesus menggunakan ludah-Nya menyembuhkan orang yang buta sejak lahir, pada saat orang beragama sibuk mencari-cari siapa yang berdosa sehingga dia terlahir buta. Yesus mengaduk ludahnya dengan tanah dan mengoleskan ke mata orang buta itu lalu menyuruhnya cuci muka ke kolam Siloam. Cara penyembuhan ini biasa dilakukan orang Yahudi dan Yunani. Jadi dalam hal ini Yesus menyatakan kuasa-Nya tetapi juga menjelaskan bahwa usaha penyembuhan alami dan manusiawi tidak salah yang penting tetap yakin penyembuh sejati adalah Tuhan. Yesus juga menggunakan ludah-Nya menyembuhkan orang tuli sehingga bisa mendengar dan berbicara. Kembali Tuhan menggunakan ludah-Nya untuk menyembuhkan.
Yesus sedang menyatakan bahwa umat beragama menghina Yesus karena alasan yang tak jelas bahkan meludah wajah-Nya mewujudkan permusuhan kepada Yesus. Padahal Yesus sudah menggunakan ludah-Nya untuk menyembuhkan sebagai wujud kasih-Nya dan wujud persahabatan-Nya kepada manusia. (MT)
Ketika menggunakan ludah untuk menghinanya, Dia menggunakan ludah-Nya untuk menyembuhkan.