Rabu 30 Juni 2021
KENAN – PERKENANAN
Kenan : – Berkenan – Perkenanan – Dikenan
Bacaan sabda : Mazmur 119:1-176
Mazmur 119:106-108 “Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukum-Mu yang adil. Aku sangat tertindas, ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu. Kiranya persembahan sukarela yang berupa puji-pujian berkenan kepada-Mu, ya TUHAN, dan ajarkanlah hukum-hukum-Mu kepadaku”
Apapun yang dipersembahkan seorang anak manusia kepada Allah tak diukur dari sedikit banyaknya persembahan, tidak pula murah mahalnya atau jenis persembahan yang dipersembahkan kepada Allah. Doa yang berkenan kepada Allah tidak dinilai dari indahnya kalimat doa yang dipanjatkan kepada Allah. Sebab sesungguhnya persembahan dan doa selalu dihubungkan dengan orang yang memberi persembahan dan memanjatkan doa “Apakah dia hidup berkenan kepada Allah”. Untuk hidup berkenan kepada Allah haruslah diukur dari sesuai tidaknya seseorang kepada standar kebenaran yaitu firman Tuhan.
Karena firman Tuhan memberi penjelasan mengenai prinsip-prinsip rohani membantu umat beriman agar hidup berkenan kepada Allah. Sebab itu untuk hidup berkenan kepada Allah hendaklah mentaati firman-Nya serta berpegang teguh kepada ketetapan-ketetapan-Nya dalam segala situasi kehidupan.
Firman Tuhan bukan saja memberi ketetapan yang membuat hidup berkenan kepada Allah tetapi juga membentuk hati membenci kejahatan dan mencintai kebenaran. Tetapi perlu juga dipahami bahwa berkenan atau tidak berkenannya Allah tentu tak dapat disuap dengan perbuatan dan persembahan apapun, karena Dia Mahatahu yang mengetahui motivasi-motivasi dibalik perbuatan seseorang. Lagipula Dia berdaulat untuk bersikap kepada semua manusia. 2 Korintus 6:2 “Sebab Allah berfirman: pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau. Sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan itu”. Pada waktu-waktu yang ditetapkan Allah sendiri adalah merupakan “perkenanan” Allah, saat-saat Allah secara terbuka menanggapi semua manusia yang datang kepada-Nya. Waktu perkenanan Allah adalah waktu keselamatan dianugerahkan Allah kepada semua orang. Perlu dipahami waktu berkenan Allah itu terbatas sesuai dengan penetapan-Nya yang ditentukan berdasarkan kedaulatan-Nya. Karena ada saatnya Dia tidak berkenan untuk ditemui. Ibrani 3:7 “Sebab itu seperti dikatakan Roh Kudus ”Pada hari ini jika kamu mendengar suara-Nya janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun”.
Jadi hiduplah berkenan kepada Allah dengan hidup sesuai dengan firman-Nya, dan datanglah segera kepada Allah pada hari perkenan-Nya dan hari inilah hari perkenan-Nya itu. Sebab kepada umat beriman yang dikenan-Nya, Dia memberi hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah… (Pengkotbah 2:26). (MT)
Hari perkenanan Tuhan adalah kesempatan terbaik datang kepada Tuhan tetapi berkenan kepada Tuhan harus diperjuangkan setiap saat.