Rabu 23 Juni 2021
KASIH – MENGASIHI
Kasih : – Terhadap Allah – Terhadap diri sendiri – Terhadap sesama
Bacaan sabda : Yosua 22:1-8
Yosua 22:5 “Hanya, lakukanlah dengan sangat setia perintah dan hukum, yang diperintahkan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu, yakni mengasihi TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, tetap mengikuti perintah-Nya, berpaut pada-Nya dan berbakti kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.”
Mengasihi adalah tugas agama yang paling utama tetapi dalam iman Kristen bukanlah hanya sekedar tugas agama tetapi perintah Allah yang harus ditaati. Dalam 1 Korintus 13, Rasul Paulus menjelaskan keunggulan kasih dari iman dan pengharapan. Artinya segala karunia rohani atau katakanlah nilai agamawi akan menjadi hal yang sia-sia bila tidak didasari oleh kasih. Tuhan Yesus sendiri secara tegas dan langsung mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa pusat dari semua hukum Taurat adalah mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia seperti dirimu sendiri.
Jadi ada 3 objek kasih yang perlu dipahami:
- Mengasihi Allah. Mengasihi Allah adalah perintah yang terus diulang-ulang dalam Alkitab membuktikan betapa penting dan fokusnya semua umat beriman untuk mengasihi Allah bahkan mengasihi Allah haruslah dengan totalitas dari umat beriman (Ulangan 6:5). Mengasihi Allah tak cukup diartikan melaksanakan perintah Allah. Mengasihi Allah adalah membangun hubungan dengan Allah yang terwujud melalui pengembangan dan pemujaan pribadi kepada Allah yang sudah pasti terdukung oleh karya Roh Kudus dalam hati orang percaya. Kasih yang tulus kepada Allah akan membuahkan pengalaman penuh kegembiraan saat membangun persekutuan dengan Allah dalam wujud ibadah dan bakti kepada Allah. Mengasihi Allah harus juga terungkap dalam ketaatan kepada Allah dalam hidup sehari-hari. Ketaatan kepada Allah dengan menjadikan Firman-Nya sebagai standar dalam bersikap adalah hakekat mengasihi Allah. Dalam hal ini Allah sendirilah yang menjadi hakim penilai kesungguhan kita mengasihi-Nya.
- Mengasihi diri sendiri. Mengasihi diri sendiri bukanlah mementingkan diri bukan pula mengasihani diri sendiri. Kita sudah tahu bahwa mengasihi adalah mengusahakan yang terbaik untuk yang dikasihi. Jadi mengasihi diri adalah mengusahakan yang terbaik untuk diri sendiri. Dalam hal ini sudah pasti selektif dalam bertindak agar tak merusak diri sendiri. Perlu diingat bahwa standar mengasihi sesama adalah mengasihi diri sendiri. Dengan kata lain mustahil mengasihi sesama kalau tak mampu mengasihi diri sendiri.
- Mengasihi sesama manusia. Kasih adalah pemberian Allah yang diterapkan untuk jalinan normal dan ideal dalam membangun hubungan antar sesama manusia. Tidaklah mengherankan bila Allah berulang-ulang meminta kepada manusia agar hidup saling mengasihi. Bila mengasihi adalah perintah untuk ditaati dalam membangun hubungan maka perintah senada bersifat negatif adalah membenci. Karena membenci adalah nilai hidup buruk yang justru merusak hubungan manusia. Jadi janganlah membenci tetaplah mengasihi. (MT)
Berhentilah membenci teruslah belajar untuk mengasihi.