Selasa 22 Juni 2021
KASIH – OBJEK KASIH ALLAH
Kasih : – Objeknya – Personal – Selektif
Bacaan Sabda : Yesaya 43:1-13
Yesaya 43:1 “ Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: “Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.”
Kasih Allah adalah kasih yang sempurna. Kasih Allah punya objek yang jelas dan pasti. Mungkin saudara berpikir bahwa orang-orang yang merupakan objek kasih Allah adalah mereka yang cerdas dan berkarakter baik. Tetapi itu adalah pemikiran yang salah. Allah mengasihi semua orang dan itu adalah keputusan-Nya yang bersumber dari hati-Nya. Dalam Perjanjian Lama dijelaskan bahwa kasih Allah itu bersifat kolektif artinya kasih-Nya dialamatkan pada kelompok atau jumlah orang secara bersama seperti kasih-Nya kepada umat Israel (Ulangan 4:37). Berdasarkan kedaulatan-Nya Allah memutuskan untuk mengasihi bangsa Israel dan mengangkatnya menjadi bangsa pilihan-Nya. Bukan karena bangsa Israel lebih baik dari bangsa yang lain. Jadi Allah memilih Israel bukan karena mereka merupakan bangsa yang unggul melainkan Israel menjadi bangsa yang unggul karena bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah. Keputusan Allah ini adalah hak-Nya tak seorangpun yang berhak menggugatnya. Bila ditinjau sejenak ada kesan Allah mengistimewakan bangsa Israel padahal yang betul adalah bahwa bangsa Israel termasuk bangsa yang meresponi kasih Allah dengan baik. Tetapi walaupun objek kasih bersifat kolektif jelas bahwa pribadi-pribadi tertentu mendapat perhatian khusus dari Allah.
Dalam Perjanjian Lama menjelaskan adanya perhatian khusus kepada Nuh, tetapi sesungguhnya Allah mengasihi semua manusia pada zaman Nuh. Dalam hal ini hubungan khusus ini bukanlah Allah mengistimewakan kasih-Nya kepada Nuh melainkan Allah memakai Nuh untuk membuktikan kasih-Nya kepada semua manusia. Tetapi faktanya sangat jelas bahwa kasih Allah kepada manusia itu bersifat pribadi walaupun objek kasih-Nya kepada semua manusia (Yesaya 49:15).
Dapatkan seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anaknya dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya Aku tidak akan melupakan engkau”. Ketika umat Israel banyak yang jatuh dalam dosa, bangsa itu mengalami kesusahan. Pada saat itulah firman Allah datang kepada orang-orang yang setia kepada Allah. Kasih-Nya kepada orang yang setia jauh lebih besar daripada kasih seorang ibu kepada anak-anaknya. Dan kasih setia-Nya kepada umat yang setia di tengah-tengah bangsa yang jahat, tetap adanya dan tak pernah gagal. Bukti kasih Allah kepada setiap pribadi dibuktikan melalui sikap-Nya melukiskan setiap orang di telapak tangan-Nya. Kasih Allah pun sesungguhnya bersifat selektif juga. Dia mengambil prakarsa memilih Israel karena Ia mengasihi mereka (Ulangan 4:37). Kasih Allah itu jelas bersifat universal tetapi kasih secara kongkrit terungkapkan juga melalui selektifitas-Nya mengasihi orang yang menanggapi kasih-Nya. (MT)
Walaupun kasih Allah itu universal tetapi tak menghilangkan kasih-Nya yang personal.