Kamis 17 Juni 2021
JATUH – DOSA
Jatuh : – Dalam dosa – Hukum dosa – Dosa warisan
Bacaan sabda : Kejadian 3:1-24
Roma 3:23 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”
Kejatuhan manusia dalam dosa cukup jelas dikisahkan dalam Kejadian 3. Ada hal yang melatarbelakangi manusia jatuh dalam dosa. Salah satunya adalah dari pihak iblis yang mempengaruhi manusia untuk memberontak atau tidak mentaati Allah. Dari pihak manusia (Adam) adalah keinginan sama dengan Allah. Ketika dua pihak itu dipertemukan maka terjadilah fakta yang menjatuhkan manusia dalam dosa. Jatuh dalam dosa disusul dengan hukuman kematian atau maut. Kematian yang langsung adalah rusaknya hubungan atau keterpisahan manusia dari Allah. Resikonya adalah terusir dari taman Eden dan hadirat Allah
Rasul Paulus menyatakan bahwa semua manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Jadi sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa maka keturunannya atau semua manusia terlahir sebagai orang berdosa. Istilah dosa warisan sangat nyata bahwa manusia terlahir atau telah hidup dengan dosa. Manusia terlahir dengan kecenderungan hati berdosa tanpa perlu diajar. Manusia dalam dosa telah kehilangan kemuliaan Allah atau kesegambaran dengan Allah telah dirusak oleh dosa. Dalam hal ini semua manusia terlahir ke dunia bertanggung jawab atas dosanya masing-masing. Dosa bukanlah tanggungjawab yang dapat kita lemparkan kepada iblis sember dosa itu, bukan pula kepada Adam pendosa pertama itu. Faktanya hukuman langsung kepada Adam berjerih payah cari nafkah dan kepada Hawa sakit dan menderita melahirkan berlaku atas semua manusia. Lebih jelasnya rasul Paulus mempertegas dalam Roma 6:23 bahwa “Upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah adalah hidup kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita”. Allah yang Maha adil tetap kepada hukum yang sudah ditetapkan bahwa upah dosa adalah maut. Keputusan yang telah ditetapkan Allah tak mungkin dilanggar sendiri. Kabar baiknya adalah bahwa karunia Allah adalah hidup yang kekal atau keselamatan manusia berdosa dari maut untuk memasuki kehidupan yang kekal.
Karena Allah pencipta itu adalah Mahakasih maka Dia pun mewujudkannya tanpa harus mengingkari ke-Mahaadilan-Nya. Diapun sejak manusia jatuh dalam dosa telah merencanakan jalan keselamatan untuk manusia berdosa. (Kejadian 3:15) Allah mengutus putra-Nya Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia. Yesus yang adalah Allah yang menjadi manusia yang hidup tanpa dosa adalah satu-satunya yang layak menyelamatkan manusia. Dalam Yesus Kristus bertemu ke-Mahaadilan dan ke-Mahakasihan Allah. Dia mati sebagai korban pengganti manusia terhukum karena dosa dan Dia bangkit mengalahkan maut sebagai jaminan keselamatan manusia. (MT)
Keselamatan yang kita terima oleh kasih kristus adalah alasan kuat bagi kita mengasihi Kristus.