Sabtu 12 Juni 2021
JANDA – HIDUP BENAR DAN SETIA
Janda : – Hidup benar – Hidup setia – Takut kepada Tuhan
Bacaan sabda: Lukas 18:1-8
Yakobus 1:27 “Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia”
Undang-undang Yahudi sangat memberi perhatian untuk janda-janda bersama anak-anak mereka yang harus berjuang hidup tanpa kehadiran seorang suami dan ayah. Kehadiran seorang anak dalam keluarga sangat penting dalam budaya Yahudi, itulah sebabnya memberi penghormatan bagi para wanita yang melahirkan anak. Tetapi konsep mandul bagi orang Yahudi selalu saja di tuduhkan pada para wanita yang tidak melahirkan setelah beberapa tahun pernikahan mereka. Belum lagi pendapat Yahudi bahwa perempuan mandul adalah seorang yang terkutuk. Jadi bila seorang janda tanpa mempunyai seorang anak adalah merupakan penderita yang berlipat ganda. Bagi orang Yahudi janda yang biasa disebut perempuan balu adalah mereka yang ditinggal mati oleh suaminya. Jadi para janda tanpa melahirkan dan yang mempunyai anak sama-sama merupakan orang-orang yang berhak mendapat bantuan dari masyarakat Yahudi.
Ketika Yesus mengangkat kisah seorang janda yang memohon kehadiran dan pembelaan dari seorang hakim adalah hal yang mudah dipahami para pendengarnya. Hal yang diangkat Yesus untuk mengajarkan tentang doa dengan tak jemu-jemu menjadi sangat mudah dipahami oleh murid-murid-Nya. Keberanian janda itu untuk memohon keadilan adalah hal yang sangat lumrah bagi masyarakat Yahudi. Bila hakim yang lalim itu berlaku salah maka akan mendapat penilaian buruk dari masyarakat Yahudi. Dalam hal ini Tuhan Yesus setuju bila para janda dan yatim harus mendapat bantuan dan perhatian dari para pengikut-Nya. Umat Kristen mendapat warisan dari Yudaisme untuk menyantuni para janda dan yatim piatu. Hal ini memudar dan nyaris terlupakan karena faktanya konsep janda sudah berubah. Banyak orang yang berstatus janda bukan karena ditinggal mati suaminya tetapi karena perceraian. Belum lagi kecenderungan mereka hidup bebas mencari suami baru atau kawin lagi. Yakobus adalah Kristen Yahudi yang mempunyai konsep jelas mengenai janda. Janda adalah seorang perempuan yang ditinggal mati suaminya. Mereka bisa tidak punya anak dan ada yang punya anak yang harus berjuang melanjutkan hidupnya dan keluarganya. Dan sekiranya pun janda yang ditinggal mati suaminya mampu secara ekonomi dia tetap harus dilindungi dari kejahatan masyarakat berupa fitnah dan kejahatan seksual. Tabita adalah seorang yang setia menyantuni para janda, sehingga para janda menyaksikan kebaikannya kepada Petrus (Kisah Para Rasul 9:39). Tentulah mereka adalah janda yang beribadah dan takut kepada Allah. Bukan janda genit. (MT)
Janda yang ditinggal meninggal oleh suaminya hendaklah setia dan hidup beribadah.