Rabu 09 Juni 2021
JAHAT – PIKIRAN, PERKATAAN DAN PERBUATAN
Jahat : – Pikiran – Perkataan – Perbuatan
Bacaan sabda : Matius 12:33-37
Matius 12:33 “Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.”
Bacaan Sabda hari ini yang hanya terdiri dari 5 ayat terdapat empat kali kata jahat. Untuk memahami kejahatan maka Yesus mengarahkan pendengarnya mempelajari sebuah pohon. Untuk menyimpulkan sebatang pohon baik atau buruk harus dilihat dari buah yang dihasilkan. Hal itu bukan berarti kita mengesampingkan akar dan batang serta dedaunan sebuah pohon. Akar tidak kelihatan tetapi fungsinya tentu saja sangat menentukan baik buruknya sebuah pohon. Batang cabang ranting dan daun pohon yang dapat kita lihat Tentu saja sangat menentukan baik buruknya pohon. Tetapi penilaian akhir untuk sebuah pohon adalah buahnya.
Bila pohon bertumbuh dengan baik dengan ranting dan daun yang rimbun pada awalnya pemiliknya akan senang. Tetapi bila tidak berbuah tentu pemiliknya dapat menyimpulkan bahwa pohonnya tidak baik. Bisa juga terjadi berbuah lebat tetapi gugur sebelum matang atau busuk berarti pohonnya tidak baik juga. Ada kemungkinan adanya faktor tanah dan tempatnya tumbuh atau boleh juga faktor hama tetapi tetap saja bila buahnya tak ada atau gugur sebelum matang maka pohon dinyatakan tidak baik karena penilaian akhir adalah pada buahnya. Bila dihubungkan dengan baik jahatnya seseorang maka sebagai pertimbangan dan penilaian akhir adalah pada perbuatannya. Betul bahwa perbuatan tak terpisahkan dengan suasana hati dan pikiran tetapi tak seorangpun tahu pikiran dan hati seseorang.
Ada 3 faktor yang menentukan seseorang baik atau jahat:
- Faktor pertama, adalah faktor hati dan pikiran Amsal 4:23 “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”. Hati adalah sumber keinginan dan keputusan jikalau hati baik maka akan mengarah kepada perbuatan yang baik. Dalam Matius 15:19 menjelaskan dari hatilah timbul pikiran yang jahat.
- Faktor kedua adalah perkataan tetapi perkataan seseorang tak selalu dapat dijadikan pegangan untuk menentukan baik jahatnya seseorang. Ada banyak faktor bahwa seorang memperdayakan orang lain dengan kata-kata yang baik. Itulah sebabnya Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Kolose lebih hati-hati supaya jangan terpedaya dengan kata-kata yang indah.
- Faktor ketiga adalah perbuatan, kelakuan atau karakter. Tuhan Yesus memerintahkan agar kita menilai baik atau jahatnya seseorang dari kelakuannya.
Bagi kita hendaklah menjaga hati, menjaga pikiran, menjaga perkataan dan juga menjaga kelakuan agar tetap senada dalam pengertian baik dan terjaga dengan baik. (MT)
Perkataan hendaklah senada dengan perbuatan dan hati tetap terjaga.