Jumat 30 April 2021
GEMBALA – PEMBINA UMAT
Gembala : – Gembala ternak – Pembina umat – Pemimpin kelompok
Bacaan sabda : Bilangan 27:12-23
1 Raja-raja 22:17 “Lalu jawabnya: Telah kulihat seluruh Israel bercerai-berai di gunung-gunung seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala, sebab itu TUHAN berfirman: Mereka ini tidak punya tuan; baiklah masing-masing pulang ke rumahnya dengan selamat.”
Gembala adalah merupakan suatu pekerjaan yang tugas utamanya adalah memelihara dan menjaga ternak. Ada gembala yang menjaga dan memelihara ternak milik sendiri ada juga gembala yang bekerja menjaga dan memelihara ternak orang lain. Bila dia adalah budak maka dia memelihara dan menjaga ternak tuannya tanpa memperoleh upah. Tetapi bila dia adalah seorang yang memberi jasa penggembalaan ternak orang lain maka dia memperoleh upah sebagai imbalan jasanya. Dan pada zaman purba termasuk zaman para nabi tugas gembala adalah suatu pekerjaan yang beresiko karena harus melindungi ternak dari serangan binatang buas. Istilah gembala yang dipakai untuk membina umat berhubungan dengan tanggung jawab seorang gembala. Jadi gembala manusia adalah suatu tugas yang penuh tanggung jawab dan beresiko karena harus bertanggung jawab mengasuh dan membina manusia termasuk menjaga diri dari serangan dan pengaruh luar yang berpotensi merusak hidup. Bila seseorang menjadi pembina umat atau gembala umat harus siap berhadapan dengan umat manusia yang berbeda-beda dalam banyak hal termasuk pola pikir. Jadi menjadi gembala umat atau seseorang pemimpin harus siap menerima pujian dan hujatan. Kedua-duanya bisa membangun tetapi bisa juga menjatuhkan. Menjadi gembala umat atau pemimpin masyarakat bisa bersifat politis bisa juga bersifat rohani atau agamawi. Para raja Israel sering disebut gembala umat yang pada awalnya dihubungkan dengan agama atau iman serta bersifat rohani ternyata dalam perkembangan sejarah justru beralih menjadi bersifat politis. Bila dihubungkan dengan kerajaan Israel maka yang pada awalnya bersifat Teokrasi ternyata dalam perkembangan sejarah berubah kearah monarki yang bersifat politis. Tetapi faktanya Allah tetap menyatakan karya-Nya melalui fakta-fakta sejarah dengan perkembangan dan perubahannya.
Pemilihan kata gembala untuk memimpin adalah mempertanggungjawabkan semua tindakan, karena semua tindakan sangat berhubungan dengan keselamatan dan kesejahteraan yang dipimpin. Gembala harus berdiri di depan untuk mengarahkan tetapi juga harus berada di belakang untuk memberi dorongan. Pemilihan kata gembala untuk pemimpin bukan hanya dalam Perjanjian Baru tetapi sudah dimulai dari Perjanjian Lama. Bila gereja melanjutkan penggunaan kata gembala untuk pemimpinnya bukan hanya mempertahankan tradisi Alkitabiah. Tujuannya adalah untuk melanjutkan nilai Alkitab untuk seorang pemimpin. Seorang pemimin adalah suatu panggilan untuk bertanggung jawab dan siap berada di depan untuk menjadi teladan, di belakang untuk memberi dorongan dan ditengah untuk berjuang bersama. (MT)
Pemimpin bukan saja suatu kedudukan terhormat tetapi panggilan untuk bertanggung jawab.