Jumat 16 April 2021
DUSTA – KEBOHONGAN
Dusta : – Kebohongan – Penipuan – Kepalsuan
Bacaan sabda : Yohanes 8:42-47
Kolose 3:8-9 “Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.“Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya”
Dusta adalah merupakan pemalsuan fakta dengan tujuan menipu, walaupun nyatanya dia menipu orang lain tetapi sesungguhnya dia juga menipu diri sendiri. Alkitab sangat jelas tegas menegur hingga mengutuk para pendusta. Rasul Paulus dalam suratnya ke jemaat Kolose memdaftarkan dusta salah satu yang harus dibuang karena termasuk karakter orang yang masih tergolong manusia lama atau manusia diluar Kristus. Dusta ada kalanya dinyatakan melalui kata-kata, cara hidup dan kesalahan. Amsal 6:19 “Seseorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara”.
Dusta adalah suatu sikap yang berkata dan berucap kebohongan yang lama dengan kebohongan yang baru. Biasanya kutukan yang menimpa dirinya datang dari kata-kata bohong yang disemburkan. Jadi berjuanglah melawan sifat pendusta karena tak berguna melainkan merusak hal-hal baik yang ada dalam diri si pendusta dan merusak hubungan dengan sesamanya. Ada yang berdusta melalui cara hidup dan hal ini adalah kesalahan fatal. Biasanya orang menyebutnya munafik. Dia menutupi tujuan-tujuan buruknya melalui pencitraan diri. Biasanya tinggal tunggu waktu asli perilakunya akan terbuka. Karena dusta tak bertahan lama. Yakub berdusta kepada ayahnya untuk suatu tujuan yang baik. Tetapi dusta tetaplah dusta. Dia terhukum atas dustanya. Maka Allah mengganti namanya menjadi Israel. Hal ini memberi pesan sifat pendusta harus dibuang dan diganti menjadi pejuang Allah. Saudara-saudara Yusuf menipu ayahnya Yakub dengan mengatakan Yusuf dimakan binatang buas. Yakub si Pendusta harus juga mengalami betapa menyakitkan didustai anak. Yesus menyatakan berdusta dan menipu adalah karakter iblis sehingga ditetapkan sebagai bapa pendusta. Dusta sangatlah bertentangan dengan pikiran Allah. Karena pikiran, perasaan dan segala sesuatu yang dalam diri Allah adalah kebenaran. Sifat pendusta adalah merupakan karakter yang sangat melekat dalam diri seorang yang belum lahir baru. Dosa dusta adalah dosa yang sangat banyak dilakukan orang sehingga dianggap biasa dan wajar. Tetapi penting untuk kita pahami bahwa sesuatu dosa yang dianggap wajar dan kecil yang terus dipertahankan akan menjadi dosa yang mampu mematikan kehidupan rohani seseorang. Sebab itu sangat penting bagi semua pengikut Kristus untuk membuang sifat dusta baik dusta perkataan maupun dusta sikap hidup atau kemunafikan.(MT)
Dosa yang dianggap wajar kemudian dipertahankan seperti berdusta adalah sesuatu kebiasaan yang mematikan.