Sabtu 10 April 2021
DOSA – HAMARTIA
Dosa : – Hamartia – Salah sasaran – Melanggar
Bacaan sabda: Mazmur 51:1-21
Roma 8:7 “Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.”
Hamartia hanyalah salah satu istilah untuk dosa yang berasal dari bahasa Yunani. Tetapi di dalam kata hamartia ini sudah tercakup hampir lengkap tentang pengertian dosa. Dosa adalah merupakan salah sasaran atau meleset dari tujuan. Dapat juga dipahami sebagai kegagalan untuk mencapai tujuan. Berbagai arti lainnya adalah kesalahan, kejahatan dan juga pelanggaran terhadap norma atau hukum yang berlaku. Jelasnya dosa terwujud dalam berbagai bentuk kejahatan. Tetapi memahami pengertian dosa melalui istilah-istilah tentu tidak cukup karena kurang akurat dan lengkap. Perlu dipahami bahwa ciri utama dosa dalam segala wujudnya selalu tertuju kepada Allah. Daud cukup jelas mengungkapkan hal ini dalam doanya “Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa” (Mazmur 51:6). Rasul Paulus pun menyatakan “Keinginan daging adalah perseteruan dengan Allah” (Roma 8:7). Jadi berdasarkan doa raja Daud dan pernyataan rasul Paulus dosa adalah segala sesuatu tindakan atau perbuatan yang bertentangan dengan kehendak dan firman Allah.
Mazmur 51 adalah merupakan pengakuan dosanya setelah nabi Natan membeberkan kesalahannya terhadap Batsyeba dan suaminya Uria. Secara tegas nabi Natan menyatakan kesalahanya berzinah dengan Batsyeba dan kelicikannya membunuh Uria secara tidak langsung adalah suatu tindakan “Berdosa kepada Tuhan”. Suatu kenyataan yang langsung dirasakan raja Daud setelah kesalahannya ini adalah merasakan sulitnya hidup karena tersisih dari hadirat Allah. Dosa betul-betul merusak hubungan umat dengan Allahnya. Jadi kemungkinan besarnya adalah bahwa Daud mengubah Mazmur ini setelah pertobatannya. Karena Mazmur seindah ini sangat mustahil digubah seorang yang hubungannya dengan Allah belum dipulihkan. Pertobatanlah satu-satunya yang memulihkan hubungan Daud dengan Allah. Raja Daud menyatakan bahwa dia bergumul dengan dosanya setelah menyadari kesalahannya (Ayat 5). Pergumulan dengan dosa dimenangkan setelah sadar dosa, mohon ampun kepada Tuhan dan bertobat. Dosa akan selalu mengintip dan menanti saat-saat tepat untuk menjerat orang percaya, itulah usaha iblis yang tak henti-hentinya berusaha menjatuhkan orang percaya. Itulah sebabnya jangan pernah lengah, teruslah membangun hubungan dengan Allah. Rasul Paulus menyatakan bahwa kita harus terus melangkah menuju kesempurnaan. Bila jatuh bertobat lagi dan teruslah hidup diperbaharui setiap saat. (MT)
Dosa merusak hubungan dengan Allah, tetapi tobat akan memulihkannya, sebab itu tobat dan tobatlah.