Senin 05 April 2021
DOA – DOA YANG BENAR
Doa : – Doa yang benar – Doa yang digenapi -Doa yang terkabul
Bacaan Sabda : Markus 11:20-26
Markus 11:24 “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”
Doa yang benar dan baik bukanlah doa yang dikabulkan, dan doa yang terkabul tidak selalu doa yang benar. Tetapi yang betul adalah bahwa doa yang benar adalah doa yang digenapi pada waktu yang tepat.
Digenapi karena doa merupakan pengakuan yang benar kepada Allah dan juga ketundukan dan penerimaan kepada kehendak Allah.
Doa yang digenapi adalah doa yang fokus kepada ketaatan akan firman Allah sedangkan doa yang terkabul berbicara mengenai fokus kepada jawaban doa yang memenuhi harapan pendoa.
Doa yang digenapi adalah doa yang mengajarkan ketaatan bukan pengajuan permohonan.
Doa yang digenapi adalah sikap yang sangat menghargai kesempatan berdoa sehingga larut dalam penyembahan, pengakuan dan rasa syukur kepada Allah. Sedangkan doa yang terkabul sangat penuh dengan permohonan, sehingga kepuasan pendoa adalah pengabulan bukan pada kesempatan berdoa. Tentu tidak ada hal yang salah pada doa yang terkabul tetapi letak kekurangannya adalah karena fokus kepada pengabulan doa.
Doa yang digenapi langsung mendapat jawaban saat berdoa, karena penggenapan langsung terjadi saat menikmati indahnya berkomunikasi dengan Allah saat berdoa. Sedangkan doa yang terkabul si pendoa harus masih menunggu waktu setelah berdoa saat-saat doanya dikabulkan.
Doa yang digenapi dan doa yang yang terkabul sama-sama mendasari doanya pada iman. Bukanlah iman yang dapat dihasilkan oleh manusia si pendoa tetapi iman yang diberikan Allah atau ditanamkan Allah dalam hati si pendoa. Bila kita adalah tipe pendoa yang fokus pada pengabulan doa maka ada hal-hal yang perlu kita bangun dalam diri kita sebagai pendoa. Kadang-kadang pengabulan doa kita datang dengan segera, tetapi lebih sering kita harus siap menunggu dalam waktu yang lama. Bila segera terjawab tentu menyenangkan tetapi bila harus menunggu kita harus sabar menunggu. Dalam waktu penantian itu jangan menjadi lemah karena Allah sedang memproses untuk semakin sabar dan semakin teguh beriman. Dan bila doa tak terkabul, teruslah belajar untuk membangun diri sendiri. Tuhan Yesus menghubungkan doa dan kesediaan untuk mengampuni. hal itu berarti doa bukanlah aktivitas iman yang berdiri sendiri. Doa dan kasih atau kesediaan mengampuni harus sejalan. Bila hati sudah bersih dan tulus maka doa pun menjadi fokus pada penggenapan doa bukan lagi pada pengabulan doa. (MT)
Doa yang digenapi langsung terjawab sedangkan doa yang dikabulkan perlu menunggu sebelum doa terkabul.