Kamis 01 April 2021
DOA – PERMOHONAN
Doa : – Keakraban – Permohonan – Penaklukan diri
Bacaan sabda : Kejadian 15:1-21
Kejadian 15:5 “Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”
Pada zaman bapa leluhur seperti zaman Ayub, Abraham, Ishak dan Yakub doa adalah merupakan keakraban dengan Allah. Keakraban begitu nyata sehingga sering terjadi dialog Allah dengan umat-Nya. Doa dihubungkan juga dengan persembahan korban dan membangun mezbah semakin menjelaskan intimitas dengan Allah adalah nafas doa umat kepada Allah. Suatu fakta tentang permintaan Allah kepada Abraham untuk mempersembahkan anaknya Ishak sebagai korban bakaran adalah keterangan yang terang benderang bahwa doa adalah perintah Allah yang harus ditaati. Doa bukanlah ritual agama yang kaku dengan kalimat-kalimat yang diulang-ulang sebagai syarat mistis agar terjadi suatu keajaiban. Kalau itu yang terjadi doa bisa berdiri sendiri karena punya kuasa dalam doa itu sendiri. Itulah sebabnya “kuasa doa” sangat berpotensi disalah mengerti karena mengarah kepada pengertian yang berkuasa adalah doa bagaimana mantra mandraguna bila diucapkan terjadi mujizat.
Doa adalah ungkapan iman yang menjadikan umat terhubung dengan Tuhan sehingga tercipta persekutuan yang indah antara umat dengan Tuhannya. Ayub kehilangan segala sesuatu yang dimiliki termasuk anak-anak dan kesehatannya, sehingga yang ada tinggal dirinya dan Tuhannya. Hidupnya yang terancam mati hanya bisa memohon dan memohon itulah doanya. Terkadang permohonannya berbentuk penyesalan keraguan dalam nuansa pergumulan. Tetapi semuanya itu menyatu membentuk indahnya persekutuan dengan Tuhan. Tetapi tidak jarang Ayub mengungkapkan isi imannya mengakui kedaulatan Tuhan dan menaklukkan diri secara utuh berserah kepada Tuhan membuat tercipta intimitas secara nyata sehingga merasakan lembutnya sentuhan tangan Tuhan. Selama penderitaan berkepanjangan itu doa adalah kekuatan Ayub karena baginya hidup dekat dengan Tuhan tercipta karena doa. Setelah penderitaannya berakhir hatinya tetap melekat kepada Tuhan diwujudkan pula melalui syukur kepada Tuhan dan juga pengagungan kepada Tuhan yang juga terungkap melalui doa. Abraham, Ishak dan Yakub mengungkapkan berbagai pergumulan iman mereka juga melalui doa. Doa bagi mereka adalah suatu pengalaman hidup yang sangat istimewa karena sering terjadi hubungan dua arah. Saat mereka bertanya Allah menjawab dan saat Allah memanggil dan memerintah mereka mentaati. Itulah doa yang sesungguhnya suatu keakraban dengan Allah. Suatu hubungan dua arah hubungan jujur dan tulus seperti berbicara dari hati ke hati. (MT)
Doa merupakan ungkapan iman yang menghubungkan umat dengan Tuhan sehingga tercipta suatu persekutuan yang indah.