Rabu 31 Maret 2021
DOA – MENYEMBAH TUHAN
Doa : – Menyembah Tuhan – memanggil nama Tuhan – kerinduan akan Tuhan
Bacaan sabda : Kejadian 4:1-26
Kejadian 4:26 “Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN.”
Dosa telah membuat manusia terhalau dari hadapan Allah, tetapi kerinduan manusia berhubungan dengan Allah tersimpan dengan baik di dalam rohnya. Faktanya Kain dan Habel datang mempersembahkan hasil pekerjaan mereka masing-masing kepada Allah. Persembahan Kain ditolak sedangkan persembahan Habel diterima. Dalam hal ini mereka melakukan kegiatan roh mereka sebagai ungkapan kerinduan bersekutu dengan Allah. Bisa dipastikan bahwa imanlah yang mendasari mereka memberi persembahan kepada Allah. Suatu bentuk tulus menghampiri Allah memberi persembahan sebagai ungkapan penyembahan sebagai bagian dari doa untuk membangun hubungan dengan Allah. Bila ada yang ditolak dan ada yang diterima itu adalah merupakan kedaulatan Allah. Tetapi penulis Ibrani menyatakan bahwa persembahan Habel diterima karena dia menghampiri Allah dengan iman yang benar juga disertai dengan pengabdian kepada kebenaran (Ibrani 11:4). Persembahan kain ditolak karena kurang iman dan berkelakuan tidak mengendalikan diri kepada kebenaran. Dalam hal ini jelas bahwa Allah berkenan atas doa dengan rasa syukur disertai dengan usaha hidup benar di hadapan Allah.
Selanjutnya kerinduan yang dalam diturunkan Habel melalui anak Set pengganti Habel bernama Enos. Kerinduan yang dalam itu tercetus begitu saja dari mulut Enos sebagai manusia pertama memanggil nama Tuhan. Doa dan penyembahan kepada Tuhan terus berlanjut. Memanggil nama Tuhan merujuk kepada doa dipanjatkan secara umum, baik oleh pribadi juga dalam komunitas. Keluarga Set yang berlanjut pada generasi terus saja mengobarkan Kerinduan bersekutu dengan Tuhan dengan kehidupan doa yang memanggil nama Tuhan. Berbeda dengan keluarga Kain ke generasinya yang tidak saleh mengembangkan kesenian dan urusan-urusan sekuler sehingga tumbuh kebudayaan yang percaya kepada kemampuan sendiri sebagai manusia. Merasa mampu membuat mereka melepaskan ketergantungan kepada Allah. Sebaliknya keluarga Set menurunkan ke generasinya suatu gaya hidup memanggil nama Tuhan sebagai wujud ungkapan kerinduan terus bergantung kepada Tuhan. Kedua kelompok yang berbeda secara radikal ini selalu mewarnai kehidupan manusia sepanjang sejarah. Faktanya umat yang terus bergantung kepada Tuhan yang terwujud dalam kehidupan doa tidak berarti kehilangan kemampuan berkarya sebagai seorang manusia. Tetapi justru memiliki karya yang besar tetapi untuk kemuliaan nama Tuhan. (MT)
Hidup dalam kebenaran adalah persembahan yang berkenan di hadapan Tuhan.