Senin 22 Maret 2021
DAGING – TABIAT DUNIAWI
Daging : – Tabiat tubuh – Tabiat duniawi – lahir baru
Bacaan Sabda : Yohanes 3:1-21
Galatia 5:19-20 “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah”
Daging dan tubuh serta dunia berhubungan dengan tabiat dalam ayat-ayat Alkitab. Dalam Perjanjian Baru panggunaan tabiat tubuh duniawi ini semakin sering digunakan untuk memberi gambaran karakter manusia di luar Kristus. Penggunaan tabiat tubuh duniawi ini memberi gambaran bila manusia terpisah dari Allah. Karena dosa telah membuat manusia mempunyai kecenderungan melakukan perbuatan-perbuatan yang sangat jauh dari kehendak Tuhan. Sudah jelas bahwa manusia tidak akan pernah hidup dalam damai oleh tabiat daging, tetapi sangat sulit baginya melepaskan diri dari tabiat yang menyeretnya kedalam berbagai penderitaan itu. Selama manusia berjalan dengan tabiat daging dan duniawi yang menyeretnya, dia akan tetap diperbudak oleh keinginan daging yang membuatnya jauh dari Allah. Rasul Paulus membuat daftar berbagai tabiat dan perbuatan daging dan mengkontraskannya dengan buah-buah Roh. Suatu pernyataan tegas dari rasul paulus bahwa hidup dengan tabiat daging adalah keadaan celaka, tetapi karunia Allah telah membebaskannya dari keadaan celaka itu.
Injil Yohanes 3 mencatat suatu kisah penting pembicaraan Yesus dengan seorang guru agama Yahudi bernama Nikodemus. Tuhan Yesus berbicara kepada Nikodemus tentang lahir baru atau lahir ke-dua kali. Tidak mudah bagi Nikodemus memahaminya tetapi Yesus memberi penjelasan yang mampu membuka wawasan Nokodemus yang sudah mapan tentang pemahaman dan keyakinan Yahudi. Ketika Yesus menyatakan daging lahir dari daging dan kelahiran pertama lahir sebagai anak dari ayah duniawi, mulai menyadarkan Nikodemus akan kebutuhannya lahir kedua kali menjadi anak Tuhan. Dalam Yohanes 1:12 Yesus telah tegas menyatakan bahwa semua orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya, maka dia lahir menjadi anak Allah itulah lahir baru dan kelahiran untuk kedua kali. Pada saat itulah awal dari kemampuan untuk melepaskan diri dari tabiat daging. Kisah Nikodemus ini menjelaskan bahwa orang baik dan sopan seperti Nikodemus yang taat beragama, tetapi masih hidup berdasarkan tabiat duniawi. Tidak heran bila orang yang taat beragama, hatinya diliputi oleh kebencian atas dasar kebenaran diri sendiri. Tetapi bila sudah lahir baru karena menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat otomatis akan menjadikan Yesus sebagai teladan hidup. Bila Yesus adalah teladan hidup sudah pasti akan terus membangun hati semakin saleh, semakin kudus dan semakin mengasihi. (MT)
Pastikan saudara sudah lahir baru yang ditandai dengan keinginan yang sungguh-sungguh membangun hati semakin saleh, mengasihi dan semakin kudus.