Jumat 19 Maret 2021
CIPTA – ALLAH PENCIPTA
Cipta : – Penciptaan – Iman – Trinitas
Bacaan sabda : Kej. 1; Maz. 33
Ibrani 11:2-3 “Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. “Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.”
Pendekatan Alkitab mengenai penciptaan alam semesta sangat berbeda dengan pendekatan ilmiah. Perbedaan utamanya adalah dalam hal kepastian. Bila pendekatan Alkitab sangatlah pasti sedangkan pendekatan ilmiah sangat labil karena sering berubah berdasarkan kemajuan penelitian ilmiah. Boleh juga dibilang sangat spekulatif Karena penelitian yang satu dengan yang lain berbeda pula. Pendekatan Alkitab selalu terbuka untuk dikritik tetapi tentu tak akan mengubahnya dalam hal alam semesta adalah ciptaan Allah yang kebenarannya diterima mutlak berdasarkan iman. Sudah jelas sesuatu yang diterima secara pasti tak akan bisa diubah hal-hal yang spekulatif. Alkitab dimulai dengan kalimat “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (kejadian 1:1). Dalam ayat-ayat selanjutnya maka terjadi proses penataan pada hari pertama sampai ketujuh yang sangat terbuka untuk ditafsirkan. Kemudian pada awal-awal isi Alkitab khususnya pada peristiwa penciptaan telah menyatakan ajaran tentang Trinitas. Allah pencipta dinyatakan sebagai Allah, Firman dan Roh. Dalam hal ini jelas ajaran Trinitas masih sangat samar-samar hanya saja sudah diungkapkan dari awal penciptaan alam semesta.
Penulis Ibrani menjelaskan bahwa dasar mempercayai alam semesta ciptaan Allah adalah iman. Jadi ajaran Alkitab tentang penciptaan adalah wahyu ilahi yang diterima berdasarkan iman. Setelah diterima, kemudian terus menjalankannya serta mendalaminya menjadi fakta nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini sangat jelas perbedaan pendekatan Alkitab dari pendekatan ilmiah dalam hal penciptaan. Jadi umat beriman sangat meyakini kebebasan Allah yang berdaulat dalam hal mencipta alam semesta. Dalam Mazmur 33 menjelaskan bahwa Allah yang Mahakuasa dan Mahabaik itu mencipta semua ciptaan-Nya baik adanya. Jadi umat haruslah sujud dan bersyukur kepada-Nya seumur hidup. Karena Dia adalah mencipta maka Dia pun berdaulat Untuk memelihara dan mengontrol semua ciptaan-Nya. Semua diciptakan Allah berdasarkan kehendak-Nya (Wahyu 4:11).
Rasul Paulus menyatakan kepada jemaat Kolose bahwa semua ciptaan termasuk manusia diciptakan oleh Dia dan untuk Dia (Kolose 1:16). Jadi tujuan Allah menciptakan adalah sebagai bagian dari pernyataan kuasa dan kemuliaan-Nya. Calvin seorang reformator menyatakan bahwa bumi dan isinya adalah ciptaan Allah yang merupakan panggung dan pementasan kemuliaan-Nya. (MT)
Alam dan isinya adalah panggung untuk menyatakan kemuliaan Allah.