Kamis 18 Maret 2021
CERMIN – MEMANCARKAN KEMULIAAN ALLAH
Cermin – Cahaya – Memantulkan – Kemuliaan
Bacaan sabda : 2 Korintus 3:7-18
2 Korintus 3:18 “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar”
Pada zaman besi cermin terbuat dari logam yang dilicinkan sehingga menghasilkan cahaya yang terpantul dari luar dirinya. Tetapi juga dapat memantulkan materi yang ada di depannya. Tidak semua orang dapat memilikinya hanyalah orang-orang kaya tertentu karena sangat mahal. Tetapi orang-orang pada zaman itu tetap dapat memanfaatkan air untuk bercermin melihat bayangan dirinya. Cermin dari kaca barang kali mulai ditemukan dan digunakan pada abad-abad awal tahun masehi. Tetapi baik dari logam, perunggu, air dan kaca fungsi cermin tetap saja sama yaitu untuk melihat pantulan diri sendiri pada alat cermin yang dipakai. Dalam 2 Korintus 3, rasul Paulus sedang menjelaskan kemuliaan Allah. Wajah Musa memantulkan kemuliaan Allah, tetapi semakin lama cahaya kemuliaan Allah semakin pudar dari wajahnya. Jadi cahaya kemuliaan yang dicerminkan atau terpantul dari wajah Musa sangat tergantung dari dekatnya Musa dengan Allah. Tetapi sedekat-dekatnya Musa dengan Allah tetaplah cahaya kemuliaan Allah yang dipantulkan sangat jauh dari sempurna.
Dalam Perjanjian Lama seperti halnya cahaya kemuliaan Allah dalam diri Musa selalu mempunyai gambaran ke depan yang akan tergenapi melalui umat Allah Perjanjian Baru dalam hal ini adalah pengikut Kristus. Orang percaya terpanggil untuk mencerminkan kemuliaan Tuhan. Kemuliaan Tuhan akan memancar dari orang percaya yang mengalami kehadiran Allah dalam hidup. Bila orang percaya hidup sesuai kebenaran firman Tuhan dan ditindaklanjuti dengan kehidupan doa dan tuntunan Roh Kudus pastilah mengalami perubahan dalam hidup. Perubahan hidup yang terus-menerus karena hubungan yang semakin intim dengan Tuhan akan membentuk diri semakin serupa dengan Kristus.
Rasul Paulus menjelaskan bahwa untuk hidup semakin menyerupai Kristus terjadi karena perubahan yang progresif atau setiap hari diperbaharui. Yakobus menggambarkan perubahan itu seperti seorang yang melihat wajahnya dalam cermin (Yahobus 1:23). Dalam hal ini Yakobus mengumpamakan cermin itu sebagai firman Tuhan. Bila seseorang mau terbentuk semakin memancarkan kemuliaan Tuhan haruslah bercermin setiap hari. Bila melihat noda pada wajahnya, dia harus membersihkannya, kemudian bercermin lagi. Jadi jelas bahwa pembaharuan hidup tak terpisahkan dari firman Tuhan. Bercerminlah terus kepada firman Tuhan agar hidup memantulkan cahaya kemuliaan Allah. (MT)
Teruslah bercermin kepada firman Allah agar terbentuk menjadi seseorang yang memuliakan Allah.