Selasa 16 Maret 2021
CELAKA – MENOLAK INJIL
Celaka : – Kebalikan bahagia – Munafik – Menolak Injil
Bacaan Sabda : Matius 11:20-24; Lukas 6:20-26
Lukas 6:25-26 “Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.“Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”
Dalam Lukas 6 Yesus mengkontraskan kehidupan murid-murid-Nya dengan orang-orang kaya dan beragama. Yesus menilai kehidupan murid-murid-Nya setelah semakin sungguh-sungguh mengikut Yesus. Faktanya para murid secara total meninggalkan perolehan mereka yang sudah diperjuangkan cukup lama. Yesus menyimpulkan pola hidup yang dijalani murid-murid-Nya membuat mereka berbahagia. Para murid sebagai warga kerajaan Allah rela hidup menderita dan dibenci karena Kristus. Tuhan Yesus mengkontraskan kata bahagia ini dengan kata celaka. Orang-orang kaya dan para penganut agama tanpa Tuhan akan mengalami celaka. Padahal kekayaan telah membuat mereka jauh dari penderitaan sedangkan agama telah membuat mereka mengalami kenyamanan. Ternyata tertawa dan kenyamanan mereka hanyalah kepalsuan belaka sehingga justru mereka menjadi celaka. Celaka karena hati semata terpusat pada materi sehingga buta terhadap hal-hal rohani.
Hidup berpuas diri tanpa pernah membangun diri akhirnya celaka menghampiri. Sedangkan para penganut agama bahkan pemuka agama seperti Farisi termasuk celaka karena kemunafikan mereka. Jubah agama membuat mereka haus pujian bukan haus kebenaran. Pamer diri dan juga kepuasan akan status diri telah menyeret mekera kepada pencitraan semata sehingga arah langkah mereka justu tertuju kepada celaka. Tetapi celaka bukanlah hukuman terakhir, hanyalah hukuman awal untuk menyadarkan bahwa agama telah membuat mereka hidup di surga yang palsu. Tuhan Yesus selanjutnya mengecam beberapa kota yang tidak percaya walaupun mujizat nyata menyertai pemberitaan Yesus. Yesus menyatakan mereka celaka karena terus menerus menolak Injil dan tidak mau bertobat. Selama hidup adalah kesempatan baik untuk menerima dan menghidupi Injil. Kesempatan ini selalu terbuka untuk adanya celaka dalam pengertian bala dan bencana yang mendahului penghukuman terakhir, bagi manusia yang menolak Injil. Celaka itu diijinkan Tuhan agar manusia menydari kebutuhannya akan Injil keselamatan. Tetapi bersamaan dengan hal-hal berupa bencana ada pula celaka bagi mereka yang sudah percaya kepada Yesus. Bila orang berdosa celaka karena menolak Injil, maka rasul Paulus menyatakan bahwa dia celaka, bila tidak memberitakan Injil. Jadi kehadiran orang percaya dalam dunia kini adalah sebagai Injil yang dibaca oleh dunia. Rasul Paulus menyatakan bahwa orang percaya haruslah menjadi surat Kristus. (MT)
Farisi celaka bila terus menolak Injil, rasul Paulus celaka bila tak memberitakan Injil.