Kamis 11 Maret 2021
BILUR – PUKULAN
Bilur : – Pukulan – Teguran – Menyembuhkan
Bacaan sabda : Yesaya 53:1-12
1 Petrus 2:24 “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”
Bilur adalah merupakan pukulan keras yang melukai tubuh sehingga meninggalkan bekas. Dalam Mazmur 89:32-33 “Jika ketetapanku mereka langgar dan tidak berpegang kepada perintah-perintah-Ku, maka Aku akan membalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan”. Dalam hal ini gada dan cambuk yang dipakai Allah untuk memukul adalah merupakan gambaran untuk suatu teguran Allah kepada umat-Nya yang menyimpang dari kehendak-Nya. Pukulan atau bilur yang membekas itu adalah gambaran dari kesulitan atau pencobaan hidup yang diijinkan Allah terjadi agar kembali ke jalan kebenaran yang sesuai dengan firman Tuhan.
Menurut hukum taurat dalam Ulangan 25:2-3 bahwa bilur dalam pengertian sebagai hukuman kepada pendosa berat maksimal 40 kali. Bila algojonya berbuat kesalahan maka akan dikenai hukuman berat. Itulah sebabnya bilur hanya dikenakan 39 kali untuk menghindari kesalahan. Bilur ini dilaksanakan pada saat menyiksa Yesus untuk menjelaskan bahwa Yesus dituduh sebagai pelanggar hukum yang berat. Hal yang sama diderita rasul Paulus seperti kesaksiannya yang ditulis dalam 2 Korintus 11:24. Jadi Paulus dihukum secara maksimal bukan karena suatu kejahatan melainkan karena pemberitaan Injil. Tetapi bilur yang membekas pada tubuh Paulus bukanlah tanda kejahatan melainkan tanda kesetiaan kepada Kristus. Rasul Paulus sudah bertekad mempersembahkan hidupnya bagi Kristus sehingga penderitaan yang dialami akan membahagiakannya bila ada persamannya dengan penderitaan Kristus. Ketika dia mendapat bilur atau cambukan dan pukulan 40 kali kurang 1 atau 39 kali dia menerima sebagai kebahagiaan karena hal yang sama telah lebih dulu dialami Yesus. Berbeda dengan umat Kristen pada umumnya yang cenderung memperoleh keuntungan dari penderitaan Kristus.
Hal itu tidak salah karena nabi Yesaya telah menubuatkannya ratusan tahun sebelum Kristus mengalaminya. Dia menderita untuk keselamatan orang berdosa dan oleh bilur-bilur-Nya orang percaya disembuhkan. Dia yang kaya menjadi miskin supaya orang miskin menjadi kaya di dalam Dia. Tetapi ada baiknya orang percaya siap seperti rasul Paulus. Rasul Paulus tidak menuntut sembuh dari penyakit menahun yang dia alami melalui bilur-bilur Kristus. Dia justru mengalami bilur-bilur Kristus itu dalam perjuangannya memberitakan Injil. Dia tetap memberitakan bahwa bilur-bilur Kristus adalah jaminan kesembuhan bagi orang percaya mengalami kesembuhan. Tetapi Dia sendiri mengalami bilur Kristus itu dengan tetap setia sampai mati. (MT)
Kita sembuh oleh bilur-bilur Kristus tetapi harus pula tetap setia bila mengalami bilur-bilur bagi kemuliaan Kristus.