Minggu 07 Maret 2021
BERHALA – MATI TAPI MERUSAK
Berhala : – Penyembahan – Roh jahat – Merusak
Bacaan Sabda : Yesaya 44:1-20
Yesaya 44:6-7 “Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku. “Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya dan membentangkannya kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang…”
Berhala adalah segala sesuatu yang disembah selain Allah. Jadi bisa berbentuk patung, hal-hal yang berbentuk alam seperti pohon dan batu yang dikeramatkan tetapi bisa juga seseorang yang diposisikan menjadi nomor satu atau paling utama dalam hidupnya. Dalam Alkitab Perjanjian Lama para nabi dan pemazmur sangat tegas menentang penyembahan berhala. Rasul Paulus sendiri menyatakan bahwa berhala sesungguhnya adalah sesuatu yang kosong tetapi punya daya rusak yang besar kepada umat Allah.
Ada kecenderungan hati penyembah berhala terarah kepada roh jahat yang dengan sendirinya merusak kerohanian para penyembah yang menyimpang. Adapula berhala berupa benda dan status seperti uang harta dan kedudukan atau jabatan. Berhala yang bersifat sangat sebentar ini punya daya tarik yang luar biasa, tetapi juga punya potensi daya rusak yang besar. Umat Perjanjian Lama berlatar belakang penyembah berhala dan tidak mudah bagi mereka setia kepada Allah pencipta karena sudah terbiasa menyembah berhala yang mereka lihat, mereka kendalikan bahkan mereka ciptakan sendiri. Faktanya tak mampu memberi sesuatu yang berguna, malahan merusak hati dan pikiran mereka. Ketika Allah memanggil Abraham untuk menjadi alat-Nya membawa umat menyembah Allah pencipta segala yang ada, tentu tidak mudah bagi Abraham. Karena sejak saat dia menyatakannya kepada panggilan Allah, dia harus siap berada dalam kendali Allah. Yesaya adalah seorang nabi yang sangat tegas menentang penyembahan berhala yang sia-sia ini.
Dalam Yesaya 44, jelas dia mengkontraskan Allah mahakuasa dengan berhala yang mati, Allah yang membangun dan mendatangkan berkat dengan berhala yang tak berdaya tetapi punya daya rusak dan mendatangkan kutuk. Allah mengatur sejarah dan terlibat serta nyata dalam sejarah manusia dan dunia, sedangkan berhala bagaikan dongeng-dongeng yang tercecer dalam perjalanan sejarah yang hanya sekedar bergaung kemudian hilang lenyap setelah merusak penyembahnya. Dalam Perjanjian Baru melalui pengajaran Yesus dan para rasul sangat tegas menyatakan bahwa berhala dalam segala bentuk tidak berarti tetapi berhala adalah bisa rohani yang sangat berbahaya. Alkitab menyoroti daya rusak penyembahan berhala untuk memotivasi umat-Nya agar setia kepada Allah. Berhala memang bisa dikendalikan bisa disogok bahkan bisa dibeli tetapi selalu saja merusak penyembahnya. Allah yang kita kenal dalam Tuhan Yesus Kristus justru harus kita beri keleluasaan mengendalikan hidup kita melalui firman-Nya dan melalui kehadiran-Nya dalam hidup kita. Tetapi dengan menyembah-Nya hidup kita dibangun semakin indah.(MT)
Berhala bisa dikendalikan tetapi punya daya rusak, Allah justru mengendalikan umat untuk membangun semakin indah.