Kamis 04 Maret 2021
BENIH – FIRMAN TUHAN
Benih : – Generatif – Firman kerajaan – Firman Allah
Bacaan sabda : Markus 4:1-20
Lukas 8:11-12 “Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.“Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.”
Benih adalah organisme tumbuh-tumbuhan yang esensial untuk generatif atau kelangsungan jenis suatu tumbuhan untuk berkesinambungan dari generasi ke generasi. Dalam Kejadian 1:11 Allah menciptakan tumbuhan yang dilengkapi dengan potensi menghasilkan buah dan biji yang sekaligus menjadi benih untuk kelangsungan tumbuhan sejenisnya. Kalau kita menghitung jenis tumbuhan yang diciptakan Allah jelas bahwa dia memiliki kreativitas yang tak terhingga dan tak mungkin terpahami melalui pemikiran yang terbatas ini.
Allah pun melengkapi manusia dengan kemampuan untuk mengembangkan cara-cara menggeneralisasikan atau mengembangbiakan tumbuhan. Tetapi hal itu justru membuat kekaguman terhadap potensi ciptaan-Nya itu, mau tidak mau membawa kepada memuliakan Allah. Konsep benih ini berlaku untuk semua ciptaan Allah dengan pengertian, Dia menglengkapi ciptaan-Nya dengan potensi berkembangbiak termasuk manusia. Konsep benih ini dipakai Yesus untuk mengajar dengan tujuan memudahkan peserta agar lebih mudah memahami isi dan tujuan pengajaran-Nya.
Tiga orang penulis Injil menulis tentang penabur yang menaburkan benih. Dalam perumpamaan ini Yesus mengarahkan pendengar akan tiga hal yaitu penabur, benih dan tanah. Penabur adalah pemberita Firman, benih adalah Firman sedangkan tanah adalah penerima Firman atau hati orang sebagai wadah Firman itu atau media Firman itu ditaburkan.
Matius menggambarkan benih adalah Firman kerajaan. Biji sesawi adalah benih yang kecil, tetapi bila dia ditabur ke tanah yang baik, dia akan bertumbuh menjadi besar. Firman kerajaan adalah Firman yang ditaburkan ke hati penerimanya. Bila penerimanya melakukan Firman itu maka akan menghasilkan hal-hal yang besar di dalam dan melalui penerima dan pelaku Firman kerajaan itu. Markus dan Lukas mengartikan benih itu sebagai firman Allah. Firman Allah yang diberitakan kepada pendengar yang beragam. Bukan hanya beragam dalam suku dan bangsa atau tingkat pendidikan dan warna kulit. Tetapi beragam dalam kualitas hati. Media yang baik untuk benih adalah tanah yang baik, bukan tanah pinggir jalan, tanah bersemak duri dan tanah berbatu-batu. Ketiga media berupa tanah yang baik itu bisa diolah menjadi tanah yang baik dan siap menerima benih agar tumbuh dan berhasil. Hati manusia yang baik tidak dilahirkan tetapi dibentuk dan dibangun.
Jadi benih itu sebagai gambaran firman Allah sudah siap ditabur. Penerima Firman haruslah memperbaiki kualitas hati setiap hari, agar menjadi media yang baik untuk benih tumbuh dan menghasilkan dengan berkipat ganda. (MT)
Tanah bisa dioleh menjadi tanah yang baik. Sama seperti hati manusia yang baik bukanlah dilahirkan tetapi di bangun dan dibentuk.