Selasa 29 Desember 2020
HANA – HIDUP SENDIRI BERBAHAGIA
Hana : – Anak Fanuel – Hidup sendiri – Berbahagia
Bacaan Sabda : Lukas 2:36-40
Lukas 2:38 “Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.”
Hana adalah seorang nabiah atau nabi yang bergender perempuan. Dalam Alkitab nabi perempuan sangat jarang karena bagi seorang perempuan untuk menjadi nabi tentu haruslah mempunyai kesitimewaan, tentu keistimewaan itu adalah mengenai kesalehan hidupnya. Keterangan Hana anak Fanuel sangat penting untuk menjelaskan asal-usul Hana yang adalah anak perempuan dari seorang Yahudi sejati. Penjelasan mengenai hidupnya menjadi sangat penting untuk memastikan kenabiannya. Hana mempunyai hidup pernikahan yang singkat. Hanya tujuh tahun hidup bersama suaminya. Kemungkinan besar dia ditinggalkan suaminya karena meninggal dan kemungkinan kecilnya adalah dia ditinggalkan karena tujuh tahun pernikahannya dia tidak dikaruniai seorang anak.
Pada saat Yesus berumur 8 hari Hana menjadi seorang janda tua berusia 84 tahun. Hana seorang perempuan yang sebagian besar hidupnya dijalani sendirian. Tetapi dalam kesendiriannya dia hidup beribadah dan tekun berharap akan kedatangan Mesias. Hana tetap menjanda puluhan tahun. Dia memilih mengabdikan diri di bait Allah menjalankan ibadah doa dan puasa. Status janda dan hidup dalam kesendirian menjadi kesempatan besar baginya fokus pada perkara Tuhan. Kedekatan hidupnya dekat kepada Allah membuat dirinya hidup dengan penuh pengharapan menantikan kedatangan Mesias. Kehidupan ibadahnya di bait Allah siang dan malam telah membangun kepekaan hidup spiritualnya sehingga terus menanti dan menanti. Hana mendengar pernyataan Simeon tentang bayi Yesus yang masih berusia 8 hari. Hana tersentak menyaksikan Simeon memuliakan Allah dan menyatakan Yesus sebagai juruselamat. Hana percaya dan mengetahui Yesuslah Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan. Hana pun tidak bisa berdiam diri, dia berbicara tentang Yesus kepada banyak orang.
Tokoh Simeon dan Hana tak terpisahkan dari kisah kelahiran Yesus. Dua(2) tokoh yang dari muda hingga sangat tua menjalani hari-hari dalam penantian kelahiran Mesias yang diyakini oleh orang-orang Yahudi sebagai kedatangan raja yang akan melepaskan mereka dari jajahan orang Romawi. Simeon dan Hana meyakininya secara berbeda dari pandangan umum. Pandangan agama Yahudi sudah dicampur dengan pemahaman politis. Berbeda dengan Hana yang menantikan Mesias sebagai juruselamat yang memberi jaminan keselamatan dan hidup kekal. Itulah sebabnya bagi Hana bertemu dengan Yesus yang baru berusia 8 hari sudah cukup. Sebab Yesus yang bayi, Yesus yang berusia 12 tahun dan Yesus yang bangkit dan naik ke surga tetap adalah juruselamat manusia. (MT)
Penemuan terbesar adalah mengetahui kehendak Allah, pertemuan terindah adalah pertemuan dengan Yesus.