Jumat 25 Desember 2020
GEMBALA – ALAMAT PERTAMA
Gembala : – di padang – Para malaikat – Pertemuan Yesus
Bacaan sabda : Lukas 2:8-20
Lukas 2:10-11 “Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”
Menjadi gembala pada masa kelahiran Yesus adalah suatu pekerjaan yang sangat beresiko karena mempunyai tanggung jawab yang sangat besar. Para gembala yang berada di Padang pada malam hari biasanya adalah gembala upahan. Dalam pengertian umum gembala upahan diartikan sebagai gembala yang kurang bertanggung jawab. Untuk gembala jemaat mungkin saja pengertian ini ada benarnya walaupun tidak selalu. Tetapi untuk gembala domba di Padang Efrata, menjadi gembala upahan sungguh sangat berat dan menyandang tanggung jawab yang sangat besar karena gembala upahan bertanggung jawab menggantikan ganti rugi apabila domba gembalanya hilang atau dimakan binatang buas. Itulah sebabnya gembala haruslah seorang yang kuat, rela berkorbandan terkadang harus siap mengesampingkan keselamatan diri sendiri apabila dombanya diserang binatang buas.
Pada malam hari saat Yesus lahir, sekelompok gembala sedang berjaga-jaga di Padang Efrata. Mereka sepertinya adalah gembala upahan yang berjaga-jaga hingga malam hari, karena bertanggung jawab untuk keamanan domba-domba yang mereka gembalakan. Mereka bukan saja kedinginan tetapi juga dilanda ketakutan. Dalam situasi yang mencekam mereka sangat terkagum-kagum akan kehadiran malaikat yang disertai oleh sinar kemuliaan Allah. Malaikat yang mengetahui situasi para gembala itu segera mengatakan ”Jangan takut”. Kemudian disusul dengan mewartakan kabar baik yang memberikan sukacita besar. “Hari ini telah lahir bagimu juruselamat yaitu Kristus Tuhan di kota Daud” (Lukas 2:11). Dari awal malaikat sudah menjelaskan bahwa Yesus adalah juruselamat yang membebaskan para gembala dari tekanan hidup dan ketakutan. Cukup menarik bila malaikat memilih para gembala menjadi alamat pertama penerima kabar baik sebesar dan sepenting ini. Mungkin kondisi gembala cukup akurat mewakili kondisi manusia secara umum. Para malaikat cukup baik dan tepat dalam merespon kabar baik itu. Hal itu menjelaskan bahwa malaikat sangat tepat memilih para gembala menjadi alamat pertama kabar baik itu.
Respon para gembala itu menjadi teladan tepat bagi semua manusia dalam menerima kabar baik tentang lahirnya Yesus juruselamat. Para gembala itu segera datang kepada Yesus. Mereka bukan saja datang menyembah Yesus tetapi memberitakan kabar baik itu kepada orang lain. Para gembala pun kembali ke kehidupan keseharian mereka dengan kehidupan yang berbeda. Mereka hidup sebagai orang yang penuh sukacita. Pertemuan mereka dengan juruselamat telah membuat mereka bebas dari ketakutan dan hidup bersukacita. (MT)
Pertemuan dengan Yesus membuat kita bebas dari ketakutan dan hidup bersukacita.