Selasa 22 Desember 2020
AGUSTUS – SEJARAH SENSUS
Agustus : – Kaisar – Penguasa – Sensus
Bacaan Sabda : Lukas 2:1-7
Lukas 2:1-2 “Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.”
Pada awalnya Agustus adalah anggota suatu triumvirat (dewan penguasa yang terdiri dari tiga orang), yang memerintah pemerintahan Roma. Tetapi melalui suatu proses politis akhirnya Agustus menjadi penguasa tunggal atas Roma. Pengerucutan pimpinan ini dari tiga menjadi satu pastilah melambungkan kekuasaan Agustus. Itulah sebabnya dapat disimpulkan bahwa Agustus adalah perwujudan cita-cita Romawi menjadi bangsa yang besar dengan seorang pemimpin yang memperoleh kehormatan. Agustus menjadi seorang pemimpin Roma paling berjaya yang menjalankan roda pemerintahan tanpa saingan dan juga tanpa kontrol suatu lembaga kekuasaan. Agustus pun harus memikul tanggungjawab sendirian dan dia cukup berhasil.
Dalam kepemimpinannya, Romawi menjadi negara adikuasa yang menguasai kerajaan dan bangsa-bangsa di dunia. Dia memerintah Romawi 57 tahun (43 SM-14 M). Dalam kekuasaannya Roma berjaya dan menikmati perdamaian. Pada pemerintahan Agustuslah terjadi sensus pertama di dunia. Tentulah dunia dalam pengertian seluruh bangsa-bangsa dalam jangkauan dan kekuasaan Roma. Pada zaman kekuasaan kaisar Agustuslah Yesus lahir. Kaisar Agustus tentu saja tidak mengetahui nubuat nabi Mikha mengenai kelahiran Yesus di kota Betlehem. Dia juga tidak mau tahu tentang kota kecil Betlehem itu. Tetapi perintahnya agar seluruh penduduk melaksanakan sensus penduduk telah membuat Yusuf dan Maria wajib mendaftarkan diri ke Betlehem. Dan mereka tiba di Betlehem pada waktu yang tepat sesuai dengan rencana Allah. Yesus lahir di kota kecil Betlehem. Kaisar Agustus adalah penguasa yang membuat sejarah di seluruh penjuru dunia. Tetapi jasanya untuk menyumbangkan suatu sejarah penting, adalah suatu yang di luar kesadarannya. Dia hanya mengeluarkan peraturan permerintah untuk wajib melakukan sensus penduduk. Melalui peristiwa ini jelaslah bahwa Allah mengatur segala sesuatu agar semua rencana-Nya terlaksana secara detail hingga ke hal-hal yang kita anggap sepele. Bukti ini sudah cukup untuk memastikan bahwa hikmat Allah jauh lebih unggul dari hikmat dunia.
Tuhan menjalankan kehendak-Nya dalam rangka menepati janji-Nya. Dan hal itu terjadi dengan mengatur hati seorang penguasa dunia tertinggi pada zamannya. “Hati raja seperti batang air di dalam tangan Tuhan dialirkan-Nya kemana Ia ingini” (Amsal 21:1). Hal ini bukan berarti Allah memimpin raja berbuat jahat. Tetapi Allah-lah penguasa tertinggi di dunia yang terkadang mempengaruhi pemimpin dunia untuk menjawab doa-doa umat-Nya. (MT)
Tak ada peristiwa yang berada di luar kontrol Allah.