Kamis 17 Desember 2020
MALKHUS – HAMBA IMAM BESAR
Malkhus : – Hamba imam besar – Daun telinga lepas – Disembuhkan Yesus
Bacaan sabda : Yohanes 18:10-18
Yohanes 18:10 “Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.”
Malkhus hamba imam besar ini tentulah bukan tokoh dalam Alkitab. Di samping hanya sekali saja muncul, jelas tidak ada sesuatu yang dilakukan. Ke empat penulis Injil menulisnya tetapi hanya Yohanes yang menulis namanya. Hal itu memberi pengertian bahwa penulis Injil tidak terlalu perlu menampilkan tokoh Malkhus. Bila Yohanes menulis namanya, karena Yohanes cukup dekat dengan imam besar dan mengenal juga Malkhus. Jadi Yohanes pun tidak tertarik dengan Malkhus. Jadi ke empat penulis tidak sedang berusaha memperkenalkan Malkhus dan rasa sakitnya sebagai korban kemarahan Petrus. Mereka justru menjelaskan sikap Yesus kepada orang-orang yang ada disekitarnya saat Yesus ditangkap. Contohnya adalah sikap Yesus kepada Petrus yang oleh kemarahan menebas daun teliga Malkhus. Yesus justru menegor dan menyalahkan Petrus dan segera memerintahkan Petrus menyimpan pedangnya. Mungkin saja orang-orang termasuk murid-murid Yesus tergoda berpuas hati melihat rasa sakit yang diderita Malkhus, karena paling tidak seorang yang menangkap Yesus dengan cara yang brutal menerima akibat kebrutalannya. Tetapi Lukas sepertinya tidak setuju cara Petrus sehingga Lukas menjelaskan apa yang dilakukan Yesus untuk menolong malkhus. Kemudian peristiwa ini betul-betul bukanlah menyoroti sikap Yesus.
Dalam kisah ini tentu saja Yesus sedang tertekan, ditekan oleh peristiwa yang sangat berat yang Dia tahu akan segera dihadapinya. Tetapi Yesus segera memungut daun telinga Malkhus dan segera menempelkan ke tempat semula sehingga telinga Malkhus pulih. Dalam keadaan tertekan, ditekan oleh beban yang maha berat Yesus masih tetap mengutamakan kesembuhan Malkhus yang menangkap-Nya secara brutal. Yesus masih sempat mempraktekkan kasih-Nya sebelum digiring ke pengadilan dan sebelum dibunuh secara kejam di atas kayu salib walaupun Dia tidak bersalah. Jadi mujizat terakhir yang dilakukan Yesus sebelum disalibkan adalah tindakan yang didasari oleh kasih-Nya kepada orang yang menderita. Dan belas kasihan-Nya itu ditujukan kepada Malkhus yang adalah orang yang menangkap-Nya dengan cara yang jahat. Alkitab tidak menjelaskan kehidupan Malkhus setelah peristiwa itu. Tetapi bila hati Malkhus tidak tersentuh dan tidak membuatnya bertobat maka apapun yang terjadi kepadanya tidak membuatnya bertobat lagi. (MT)
Siapa seperti Yesus? Dalam tekanan berat pun Dia tetap mempraktekkan kasih. Itu namanya tokoh berintegritas.