Sabtu 12 Desember 2020
GALIO – GUBERNUR YANG NETRAL
Galio : – Gubernur – Anti Yahudi – Netral
Bacaan sabda : Kisah Rasul 18:12-17
Kisah Para Rasul 18:12 “Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus, lalu membawa dia ke depan pengadilan.”
Galio adalah salah seorang gubernur atau biasanya disebut wali negeri terkadang juga disebut raja di Akhaya. Dia merupakan pejabat yang diangkat dan ditempatkan oleh kekaisaran Romawi. Orang-orang Yahudi dengan amarah yang meluap-luap menghadapkan Paulus kepada Galio yang sesungguhnya adalah sosok yang anti kepada Yahudi. Walaupun demikian dia adalah seorang yang sangat netral yang mengetahui secara tepat menangani suatu perkara. Walaupun dia anti kepada orang Yahudi dia tetap bersikap toleran dan tetap menjaga diri agar jangan sampai bersikap anarkis. Dia tetap berhasil menempatkan suatu perkara secara tepat. Bila dia tidak mau menangani perkara yang berhubungan dengan tradisi dan keyakinan Yahudibukanlah gambaran ketidaksukaannya kepada Yahudi, melainkan suatu sikap tidak mau mengurusi yang bukan urusannya karena berpotensi membuat suatu keputusan yang salah. Tetapi sedikit banyak Galio tertarik dengan pribadi seorang Paulus yang walaupun orang Yahudi mengapa dia dimusuhi orang Yahudi. Diam-diam Galio pasti menyelidiki walaupun hanya dalam diam dan itulah dasarnya dia mendiamkan perkara tersebut.
Bila ditelusuri secara seksama sikap Galio ini adalah bagian dari rencana Allah atas hidup rasul Paulus. Sesungguhnya mudah saja bagi Galio memutuskan vonis kepada Paulus, tetapi memang hidup rasul Paulus adalah dalam tangan Allah. Sangat jelas bila semua pemimpin yang berhubungan dengan Yesus dan rasul-rasul tetap berada dalam kendali Allah agar rencana Allah lah yang terlaksana. Pilatus tidak sama dengan Galio. Pilatus ada pada zaman Yesus sesuai dengan karakternya sehingga keputusannya yang mencampuri ranah hukum Yahudi menjadi alat dalam tangan Allah agar rencana-Nya yang terlaksana. Sehingga Yesus diserahkan kepada para pembesar Yahudi dengan vonis hukuman mati di atas kayu salib. Galio justru berada pada zaman Paulus, sehingga dia tidak mau menyerahkan dirinya kepada tradisi Yahudi. Tidak mau diintervensi sistem pengadilan yang berlaku untuk orang Yahudi. Dia tidak mengadili Paulus dan tak membiarkan Paulus diadili oleh orang Yahudi. Hal itu sesuai dengan rencana Allah untuk rasul Paulus. Allah sudah mempunyai rencana untuk rasul Paulus untuk menjadi alat-Nya memberitakan Injil ke Roma. Itulah sebabnya Paulus tak diserahkan ke pengadilan agama untuk divonis. Paulus dalam pengawasan beberapa gubernur dan wali negeri justru naik banding ke Roma. Akhirnya rencana Allah lah yang terlaksana dengan memakai keputusan para pemimpin. (MT)
Hati para penguasa berada dalam kendali Allah untuk melaksanakan rencana-Nya.